Alena membuka matanya ketika Ia merasakan suaminya sudah menggeliat disampingnya. Tangan Nizam yang besar itu tiba - tiba nemplok di dadanya membuat Alena memekik.
"Singkirkan tanganmu itu Yang Mulia, atau Aku akan minta jatah lagi" kata Alena dengan bengis.
"Tidak!! Cukup!! Kau ingin aku seperti Jonathan. Tiap berjalan memegangi pinggangnya" kata Nizam sambil mulai bangun dan menyingkirkan selimut. Begitu selimut nya tersingkir, Alena menatap dengan wajah mupeng. Sosok tubuh yang indah dan kekar terpampang di depan matanya. Tangannya refleks meraba dada bidang berotot itu.
Nizam malah mengelus rambut hitam legam dan mengecup ubun - ubun kepala Alena.
"Kau sangat menggairahkan...." Kata Alena sambil duduk di pangkuan Nizam.
"Jangan menggodaku. Hari ini agendaku padat. Aku harus membantu Jeremy membereskan kasus Mr. Anderson" kata Nizam sambil memegang pinggang Alena. Alena malah merangkulkan tangannya di leher Nizam.