Nizam duduk dengan tenang dihadapan Cynthia, Pangeran Thalal dan Arani. Wajahnya yang bagaikan dewa dari Yunani terlihat seperti permukaan lautan yang tenang dan damai. Tapi entah mengapa ketenangan itu malah menciptakan suatu atmosfer yang terasa sangat panas menyelimuti seluruh ruangan dan mentransfer kegelisahan pada ketiga makhluk yang duduk didepannya.
Cynthia sudah merasakan perutnya sedikit mual dan tertekan. Sudah hampir satu jam mereka duduk seperti ini. Tidak ada sepatah katapun yang keluar dari mulut Nizam. Arani sedari tadi hanya bisa menundukkan kepalanya dengan pasrah. Kalau seandainya Nizam bermurah hati mungkin kesalahannya akan dimaafkan tetapi jika tidak mungkin Ia akan diberhentikan dan kalau Ia diberhentikan maka semua keluarganya akan ditarik kedudukannya dari perusahaan pemerintah. Mereka hanya akan bisa berkarir di perusahaan swasta.