"Selamat pagi, Bibi, Paman? Apa kalian sudah sarapan?" sapa Helena pada kedua orang tua Bian.
Helena baru saja datang dengan memakai pakaian olahraga dan membawa bungkusan berisi makanan untuk Tuan dan Nyonya Heldana.
"Selamat pagi juga, Nak! Apa kabarmu, Helen? Kenapa pagi-pagi sekali sudah sampai di sini, huh?" balas Tuan Bambang pada Helena.
"Hanya kebetulan saja, Paman. Helen singgah ke toko bubur kesukaan Bibi sepulang olahraga dan membawanya ke sini. Siapa tahu, Paman dan Bibi belum sarapan," ucap Helena ramah dan penuh perhatian.
"Ah, kamu memang anak berbakti. Paman sangat berharap kamulah yang menjadi menantu kami, Nak!" balas Tuan Bambang memuji kebaikan Helena.
Mendengar kalimat seperti itu, raut wajah Helena berubah murung. Helena mulai masuk ke dalam perannya.