Baixar aplicativo
80% cinta dan dendam / Chapter 8: bab 8 jangan buat aku goyah

Capítulo 8: bab 8 jangan buat aku goyah

             Damar dan Zoya berada di luar, keduanya saling menatap. Perlahan Zoya mendekatkan wajahnya pada Damar. Tatapan keduanya tak lepas, Saat bibir Zoya semakin dekat dengan bibir Damar namun Damar memalingkan wajahnya membuat Zoya terhenti.

"Aku ingin jalan-jalan, Ay."Ucap Damar

"Kenapa?"Tanya Zoya

"Apa kamu suka disini? aku lebih suka jalan-jalan sama kamu, Ay.'' ucap Damar

''Kenapa kamu menolak aku?'' Tanya Zoya

''Kita bisa lakukan itu setelah menjadi suami istri. Kamu bisa lakukan apapun padaku, bahkan di tempat tidur kamu bisa jadi liar.'' Ucap Damar

Zoya mencubit kecil perut Damar karna menggodanya.

''Sakit Ay.'' ucap Damar tersenyum

''Liar? kamu pikir aku hewan?'' Tanya kesal Zoya

''Tidak. Kamu adalah keindahan dunia yang aku miliki.'' Ucap Damar

Damar berdiri lalu mengulurkan tangannya pada Zoya, tanpa menunggu lama Zoya menerima uluran tangannya. Keduanya pergi dari sana menuju suatu tempat.

Beberapa saat, Damar dan Zoya berada di sebuah taman. Zoya merangkul tangan Damar.

''Erat banget, Ay. Aku juga gak akan kemana-mana.'' Ucap Damar

''Banyak wanita disini , aku gak mau ada yang mendekati kamu.'' Ucap Zoya

Damar melihat sekitar, banyak wanita dan banyak pasangan-pasangan kekasih.

''Biarin aja. Aku gak akan ke rayu atau pun goyah, di hati aku cuma kamu.'' Ucap Damar sambil menatap genit Zoya

''Pinter banget ngomongnya.'' Ucap Zoya

''Tentu saja, kepintaran aku hanya untuk merayu dan menggoda kamu.'' Ucap Damar tersenyum

Zoya berhenti jalan membuat langkah Damar terhenti.

''Aku harap kamu jodoh pertama dan terakhir untuk aku.'' Ucap Zoya serius

''Tentu saja. Aku orang pertama dan terakhir yang akan ada di samping kamu, Ay.'' Ucap Damar

Zoya tersenyum pada Damar yang menatapnya.

''Sekarang ayo pulang, akan aku antar.'' Ucap Damar

''Tidak, aku ingin lebih lama sama kamu.'' Ucap Zoya

''Jika kamu terus seperti ini aku bisa khilap, Ay.'' Ucap Damar

Zoya hanya tersenyum, keduanya jalan pergi dari sana.

Hari kelulusan, Damar dan yang lain lulus semuanya. Mereka telah menjadi sarjana.

Diva mendekat pada Damar dan yang lain.

''Selamat Damar,.'' Ucap Diva

''Terima kasih. Semoga kita bisa bertemu lagi Diva.'' Ucap Damar

''Kita pasti akan bertemu lagi.'' Ucap Diva tersenyum

Damar membalas senyuman Diva membuat Zoya kesal dan cemburu.

''Berhenti tersenyum!'' Ucap Zoya terdengar kesal sambil menatap tajam Damar.

''Kamu cemburu, Ay?'' Tanya Damar tersenyum

''Enggak.!'' Jawab Zoya kesal lalu pergi dari sana.

''Lo bener-bener, Lihat dia marah sekarang.'' Ucap Mia

''Gue harus sering membuatnya marah, Dia cantik.'' Ucap Damar

Damar tersenyum pada yang lain lalu mengejar Zoya yang pergi dari sana.

Damar berhasil mengejar Zoya, ia menahan tangan Zoya membuat langkah kaki Zoya berhenti.

"Ay." Ucap Damar

"Aku gak suka ya, kamu ramah dan dekat sama Diva." Ucap Zoya

"Ay, dia hanya teman. Aku bersikap wajar untuk teman."Ucap Damar

"Tapi dia suka sama kamu. Dia bisa salah paham karna sikap ramah kamu." Ucap Zoya

Damar tersenyum melihat Zoya yang cemburu.

"Kamu tersenyum? Bisa-bisanya kamu tersenyum saat aku marah seperti ini." Ucap Zoya semakin kesal

"Aku baru tahu kalau seorang Zoya Zee bisa marah dan cemburu seperti ini, Dan kamu terlihat cantik dan sexy saat marah seperti ini,Ay." Ucap Damar tersenyum

"Dasar."Ucap Zoya terlihat malu karna ucapan Damar.

"Sekarang kita harus pulang dan menemui ayah kamu. Dia minta aku untuk datang ke rumah."Ucap Damar

"Sebelum itu ,kita harus menemui adik kamu dulu. Aku ingin bertemu dengannya." Ucap Zoya

Damar tersenyum dan perlahan mengangguk 'iya' ,mereka pergi dari sana.

Di tempat lain, Agra bersama dengan Baron.

"Apa tidak akan bahaya jika Damar masuk ke dalam rumah Reza?" Tanya Baron

"Tidak. Dia akan membantu kita menghancurkan Reza Wijaya, karna dia hanya percaya padaku." Ucap Agra

"Tapi Tuan bagaimana jika dia tahu kebenarannya?"Tanya Baron

"Maka kita bunuh dia bersama Reza dan keluarganya. Itu mudah, aku ingin kamu awasi dia dan jangan biarkan dia cari tahu tentang kita!"Ucap Agra

"Baik, Tuan."ucap Baron

Baron pergi dari sana melaksanakan tugas dari Tuan Agra.

Damar dan Zoya sampai di ruang rawat Adit.

"Hai, Adit. Aku calon istri kakak kamu, dalam kata lain aku kakak ipar kamu." Ucap Zoya

Damar menatap dalam Zoya yang duduk dekat Adit.

"Cepat sadar! Aku ingin kamu tinggal bersama kami berdua, aku akan sangat menyayangi kamu lebih dari siapapun."Ucap Zoya

"Lalu aku?"Tanya Damar

"Apa? Jangan bilang kamu cemburu!"ucap Zoya

" Aku calon suami kamu,Ay. Adit, jangan harap kak Zoya sayang sama kamu lebih dari dia sayang kakak.!"Ucap Damar cemburu dan sedikit merengek

Zoya tersenyum melihat tingkah Damar yang ke kana-kanakan.

"Sikap Zoya seperti ini membuatku menjadi lemah dan tak bisa membalas dendam. Apa yang harus aku lakukan,jika nanti aku semakin lemah karna dia?" Suara Damar

Hari sudah malam, Damar dan Zoya sampai rumah tepat semua akan makan malam.

Keduanya menghampiri yang lain di meja makan.

"Akhirnya kalian sampai, Ayo makan.!" Ajak nyonya Farah

Damar dan Zoya duduk lalu makan malam bersama yang lain.

"Sekarang kalian sudah lulus, Damar bisa berkerja di perusahan kita lalu ayah ingin kalian menikah dalam waktu 14 hari."Ucap tuan Reza

"Empat belas hari ayah. Tapi kita berdua terlalu muda untuk menikah."Ucap Zoya

"Aku setuju apapun kata paman."Ucap Damar

Tuan Reza tersenyum pada Damar, adik Zoya menatap genit damar dan ia terlihat memiliki rencana licik .

Beberapa saat, Zoya menemani Damar melihat sekitar rumahnya .

"Melihat rumah kamu yang besar seperti ini membuatku hilang kepercayaan diri,Ay. Apa aku pantas untuk kamu? Apa aku bisa membahagiakan kamu dengan keadaanku yang sederhana?"Ucap Damar

"Aku gak peduli soal uang ataupun kekayaan. Aku hanya peduli d

Pada kebahagian dan cinta, meski kamu kaya dan terpandang tapi aku tidak cinta sama kamu, aku tidak bahagia sama kamu. Itu akan percuma saja. Semuanya tidak akan bermakna. Tapi sekarang, aku bersama Damar yang baik, sederhana dan yang sangat aku cintai. Dan aku begitu bahagia bersama dengannya. Aku tidak perlu apapun lagi darinya."Ucap Zoya

"Ay, apa kamu pernah penasaran dengan kehidupan aku?" Tanya Damar

"Aku penasaran, apa kamu mau cerita sama aku?"tanya Zoya

"Akan aku ceritakan setelah kita menjadi suami istri,Ay."Ucap Damar

"Baiklah. Damar, dengarkan aku. Aku bahagia karna bersama dengan kamu, bisa memiliki kamu dan orang yang memiliki aku adalah kamu. Karna kehadiran kamu, aku yang dulu kesepian, takut dan sendiri sekarang membuatku menjadi seorang wanita yang paling bahagia dan berarti. Karna itu terima kasih karna kamu hadir dalam hidupku." Ucap Zoya serius

Keduanya saling menatap dengan dalam satu sama lain.

"Apa aku bisa membalaskan dendam dan menyakiti wanita ini.? Aku rasa, aku tak bisa melakukannya. Aku harus cari tahu dengan baik apa sebenarnya yang terjadi." Suara Damar

Damar tersenyum lalu memeluk erat Zoya, perlahan Zoya membalas pelukan Damar . Keduanya sama-sama tersenyum.

Next....


next chapter
Load failed, please RETRY

Status de energia semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Pedra de Poder

Capítulos de desbloqueio em lote

Índice

Opções de exibição

Fundo

Fonte

Tamanho

Comentários do capítulo

Escreva uma avaliação Status de leitura: C8
Falha ao postar. Tente novamente
  • Qualidade de Escrita
  • Estabilidade das atualizações
  • Desenvolvimento de Histórias
  • Design de Personagens
  • Antecedentes do mundo

O escore total 0.0

Resenha postada com sucesso! Leia mais resenhas
Vote com Power Stone
Rank NO.-- Ranking de Potência
Stone -- Pedra de Poder
Denunciar conteúdo impróprio
Dica de erro

Denunciar abuso

Comentários do parágrafo

Login