Setelah mengatasi pemimpin bandit, Mu Feng lalu menarik kembali niat membunuhnya ke dalam tubuhnya.
Mu Feng lalu melakukan pencarian jiwa pada ingatan pemimpin bandit untuk mengetahui apakah ada orang lain yang mengendalikan bandit.
'Ternyata mereka ini adalah para penjahat yang di usir dari kerajaan obsidian karena melakukan beberapa kejahatan'
'Dan mereka memilih untuk membuat markas di sini karena tingkat kekuatan ketiga klan yang adi di lembah iblis jauh lebih lemah dari yang ada di kerajaan obsidian' Semua informasi itu Mu Feng dapatkan dari ingatan pemimpin bandit.
Dia lalu berdiri dan melihat ke arah Mu Fan yang terikat pada tiang kayu dengan luka di sekujur tubuhnya
'Karena aku tidak mengontrol emosiku dan langsung masuk kesini tanpa melihat keadaan'
'Aku kira mereka menyekap Mu Fan di ruangan yang lain ternyata mereka malah menyekap di ruangan ini juga'
'Awalnya aku tidak mau identitasku diketahui saat masuk kesini tapi... ' Mu Feng yang terlalu emosi saat menyerang markas bandit tidak menyadari kalau Mu Fan ada di ruangan yang sama dan malah memperlihatkan dirinya pada Mu Fan.
Mu Feng lalu berjalan ke arah Mu Fan untuk melepaskan ikatan yang ada di tubuhnya.
"Apa itu benar-benar Anda, pemimpin muda? " tanya Mu Fan dengan sangat bingung karena Mu Feng yang ada di depannya sangat berbeda dari Mu Feng yang telah mengalahkan ketiga bandit di depannya beberapa saat yang lalu.
Mu Fan ingat Mu Feng sebagai sosok yang ceria dan sopan di hadapan orang lain tapi sosok Mu Feng yang ada di depannya beberapa saat yang lalu sangat jauh berbeda dari sosok Mu Feng yang dia kenal selama ini.
"Sigh... ini memang aku Mu Fan" Mu Feng sudah menyerah untuk menutupi identitasnya pada Mu Fan.
"Tapi niat membunuh tadi sangat jauh lebih kuat dari punya ayah Anda... tapi Anda kan baru berumur empat tahun kenapa bisa memiliki niat mem... " sebelum Mu Fan menyelesaikan perkataannya, Mu Feng langsung memotong pembicaraannya.
"Kamu hanya perlu ingat bahwa aku yang ada di depanmu dan beberapa saat yang lalu adalah pemimpin muda yang kamu kenal"
"Sedangkan niat membunuh itu suatu saat nanti akan aku jelaskan padamu dan kedua orang tuaku juga"
"Untuk sekarang aku minta padamu untuk tidak pernah membicarakan apa yang terjadi di sini karena jika ibu tahu aku akan dalam masalah besar" jawab Mu Feng pada Mu Fan sambil melepaskan seluruh ikatan yang ada di tubuhnya.
Mu Fan lalu menganggukkan kepalanya dan berhenti bertanya pada Mu Feng.
Setelah Mu Feng melepaskan semua ikatan yang ada di tubuh Mu Fan lalu Mu Feng menurunkan tubuh Mu Fan dari tiang kayu dan merebahkannya di lantai.
Mu Feng lalu mengeluarkan energi kehidupannya dan menyalurkannya ke seluruh badan Mu Fan untuk menyembuhkan luka yang ada di tubuh Mu Fan. Untung saja luka yang ada di tubuhnya hanya luka ringan dan tidak ada luka yang serius jadi proses penyembuhannya jauh lebih cepat.
Mu Fan terkejut setelah merasakan energi yang mengalir di tubuhnya. Seluruh lukanya sembuh dengan sangat cepat sebenarnya dia ingin bertanya pada Mu Feng energi apa yang dia masukkan ke dalam tubuhnya tapi dia ingat apa yang Mu Feng katakan padanya.
"Semua lukamu sudah sembuh" Mu Feng lalu menarik energi kehidupannya dari tubuh Mu Fan dan membantunya untuk berdiri.
Mu Feng lalu membuat bola energi dari tangannya lalu melemparkannya pada Mu Fan.
"Setelah ini kamu pergi ke ruangan bawah tanah dan selamatkan seluruh orang yang ada di sana"
"Bola energi yang kuberikan itu bisa kamu gunakan untuk menyembuhkan luka yang ada di tubuh mereka"
"Aku tidak bisa pergi ke ruang bawah tanah bersamamu karena akan terjadi kegaduhan kalau terlalu banyak orang tahu aku datang kesini juga"
"Jadi setelah kamu menyembuhkan mereka, bawa mereka semua kembali ke desa dan bilang bahwa kamulah yang menyelamatkan mereka semua" kata Mu Feng pada Mu Fan sambil tersenyum.
"Tapi Andalah yang menyelamatkan kami semua, saya tidak pantas mendapatkan pujian itu!" Mu Fan merasa tidak enak karena dia sama sekali tidak melakukan apa-apa dan semuanya Mu Fenglah yang membereskannya.
"Tidak apa-apa kan jika kamu tidak menyusup kesini aku juga tidak bakalan tahu kalau merekalah yang menculik anggota klan kita" jawab Mu Feng pada Mu Fan.
"Tapi... " Mu Fan masih tidak mau melakukannya.
"Sudahlah kamulah orang yang paling pantas menerima pujian itu bukan aku" potong Mu Feng sambil menyentuh pundak Mu Fan sambil tersenyum padanya. Lalu dia berjalan keluar dari ruangan.
"Terima kasih telah menyelamatkan hidupku pemimpin muda! " Mu Fan menundukkan kepalanya pada Mu Feng yang berjalan keluar dari ruangan dengan air mata yang mengalir dari kedua matanya.
"Kamu tidak perlu berterima kasih seperti itu" jawab Mu Feng lalu keluar dari ruangan pemimpin bandit.
Mu Fan lalu mengusap air mata yang ada di wajahnya lalu berjalan ke ruang bawah tanah untuk menyelamatkan para tahanan.
Pintu ruangan bawah tanah terletak di pojok ruang pemimpin bandit. Sesampainya di sana Mu Fan melihat tahanan yang di culik untuk di jadikan budak. Mereka di sekap di beberapa sel dan jumlah orang yang di tahan lebih dari dua puluh orang.
Keadaan mereka sangat memprihatinkan dengan badan yang terlihat kurus dan penuh luka lebam di seluruh tubuhnya karena di pukul.
"Siapa itu?... tolong bebaskan kami... " terdengar suara wanita yang sangat lemah dari sel tahanan yang ada di depan Mu Fan.
Mendengar itu Mu Fan langsung mencabut pintu tahanan dengan tangannya dan mendekatkan bola energi yang diberikan oleh Mu Feng ke tubuhnya.
Bola energi langsung mengeluarkan energi kehidupan yang menyembuhkan tubuh wanita itu. Luka di sekujur tubuhnya sembuh dengan cepat dan tubuhnya juga kembali normal dari yang sebelumnya terlihat kurus.
"Terima kasih Tuan Mu Fan telah datang kesini dan menyelamatkan saya" kata wanita itu sambil memegangi tangan Mu Fan dan air mata mengalir dari matanya.
"Pemim... maaf aku datang sangat lama sehingga kalian merasakan penderitaan ini semua. Tapi tenang saja bandit itu sudah menerima balasan yang menyakitkan karena telah melakukan ini! " jawab Mu Fan.
Mu Fan lalu menyelamatkan semua orang yang ada di ruang bawah tanah dan membawa mereka keluar dari markas bandit dan berjalan pulang kembali ke desa.
Mu Fan lalu memalingkan badannya dan menatap kembali markas bandit yang ada di belakangnya dan melihat Mu Feng berdiri di atas markas bandit dan tersenyum padanya sebelum menghilang.
Sesampainya Mu Fan dan rombongan di dekat desa hari sudah senja.
Terlihat warga desa berkerumun di depan gerbang setelah di beri tahu bahwa Mu Fan datang dengan orang yang telah menghilang dari desa beberapa bulan belakangan.
Saat rombongan Mu Fan mendekati gerbang, Warga desa berlarian menuju rombongan Mu Fan
"Istriku kamu akhirnya pulang! "
"Anakku ke mana saja kamu selama ini! "
"Terima kasih tuan Mu Fan telah menyelamatkan anggota keluargaku! "
"Tuan Mu Fan terima kasih banyak! "
Teriakan kebahagiaan terdengar dari warga desa yang akhirnya bertemu dengan anggota keluarganya yang telah menghilang dari desa.
Mu Fan memaksa tersenyum karena dia merasa tidak pantas menerima segala pujian yang diberikan padanya.
Mendengar kegaduhan yang terjadi di gerbang desa Mu Feng yang sudah sampai ke desa lebih cepat dan kedua orang tua Mu Feng datang.
"Mu Fan apa kamu tidak apa-apa! " tanya ibu Mu Feng setelah melihat Mu Fan. Dia sudah menganggap Mu Fan sebagai anggota keluarganya sendiri jadi dia sangat senang setelah melihat Mu Fan kembali ke desa dengan selamat.
"Saya tidak apa-apa nyonya pemimpin" Jawab Mu Fan untuk menenangkan ibu Mu Feng.
"Kerja bagus Mu Fan! " kata ayah Mu Feng sambil menepuk pundak Mu Fan.
"Terima kasih pemimpin! " Mu Feng sangat senang ketika mendengar pujian dari ayah Mu Feng.
Mu Fan lalu melihat Mu Feng yang ada di belakang kedua orang tuanya tersenyum padanya.
"Baiklah untuk merayakan kebahagiaan ini mari kita adakan pesta besar! " Teriak ayah Mu Feng pada seluruh warga desanya.
Pesta lalu diadakan sampai tengah malam. Dan teriakan kebahagiaan terdengar sepanjang malam dari warga desa yang menikmati makanan yang disediakan.
Ayah Mu Feng membuat pesta ini agar menghilangkan sedikit trauma yang dialami wanita-wanita yang diculik dan menghilangkan kesedihan dari warga desanya.
Mu Fan sepanjang pesta merasa senang tetapi jauh di lubuk hatinya dia merasa tidak enak setelah menerima segala pujian yang seharusnya tertuju pada Mu Feng.
Mu Fan lalu izin untuk beristirahat pada warga desa dan meninggalkan pesta lebih dahulu.
Ketika dia sampai ke rumah Mu Fan langsung mencari Mu Feng yang sudah pulang lebih dahulu darinya.
Dia mencari di seluruh ruangan tidak ada orang sama sekali. Ketika dia membuka pintu belakang, Mu Fan melihat Mu Feng yang berdiri menatap bulan purnama yang ada di langit.
"Ohh Mu Fan kamu sudah pulang" kata Mu Feng setelah mendengar Mu Fan membuka pintu sambil tetap menatap bulan yang ada di langit.
"Tuan saya merasa tidak enak menerima semua pujian itu padahal Andalah yang melakukan semuanya" kata Mu Feng sambil menundukkan kepalanya.
"Kenapa kamu harus merasa tidak enak dengan segala pujian itu... kamu pantas menerimanya" jawab Mu Feng.
"Tapi tetap saja... " Mu Fan masih bersikeras kalau dia tidak pantas menerima semua pujian yang diberikan padanya.
"Sudahlah kamu harus tidur setelah semua yang kamu alami hari ini" jawab Mu Feng
Mendengar perkataan Mu Feng, Mu Fan tiba-tiba berlutut di tanah pada Mu Feng.
Dukung Novel ini dengan meninggalkan Rating dan gunakan Power Stone anda dengan menekan tombol mengundi/Vote.
Dan tambahkan novel ini di rak buku kalian agar dapat notofikasi saat chapter yang baru sudah release.
Terima kasih semua