Apa yang terlintas dalam benakmu kalau aku akan baik-baik saja?
Yak, betul!
Aku baik-baik saja. Bahkan walaupun dua hari belakangan bang Dimas terus-terusan berkunjung. Aku nggak masalah, bahkan ucapannya tempo hari semacam hembusan angin sesaat bagiku.
Meskipun kala itu aku bergeming sambil menatapnya dengan sorot aneh. Pada akhirnya tetap berakhir tanpa adanya kecanggungan. Karena bahkan anak kecil saja tahu sikap ramah bang Dimas.
Dia ... paling tak tahan dengan yang namanya diam-diaman. Anehnya, saat ini ucapannya dari hari ke hari semakin terasa candu. Bagiku segala tutur katanya memabukkan namun aku bersyukur, karena dia juga seolah melupakan ucapannya.
"Besok kakak main loh. Dia kalau di rumah iring-iringan makanya mama minta kak Bagas buat main. Alhasil kak Riki cuman pulang kalau malam saja," papar Refi tanpa ku minta.