Mulai dari situ dia menjadi sedikit betah berada di sekolah itu, namun ketika ujian kenaikan kelas sudah usai, Alvin pun akhirnya pindah sesuai dengan yang dijanjikan oleh kedua orang tuanya.
Dan hal itu membuatnya merasa bahagia, tapi juga merasa bersedih, karna dia harus rela berpisah dengan Mentari.
Sejak saat itu Mentari dan Alvin tidak lagi pernah bertemu.
"Kamu benaran, Alvin?" tanya Mentari yang masih ragu-ragu, karna penampilan Alvin benar-benar banyak perubahan.
Alvin mengangguk pelan tapi dengan penuh yakin.
"Iya, aku Alvin, anak lelaki yang gendut dan jelek itu!" tegas Alvin.
"Kenapa kamu kaget ya?" tanya Alvin lagi.
"Iya." Jawab singkat Mentari, karna dia benar-benar merasa tidak percaya.
"Aku dulu, sangat kagum dengan mu, kamu cantik, pintar, baik hati dan punya banyak teman, lalu kenapa kmau berubah menjadi seperti ini?" Perlahan Alvin pun menggenggam tangan Mentari.
"Apa yang sudah terjadi dengan mu, Tari?"