"Gina!!"
Nevan kalut. Pikirannya tidak dapat lagi berfikir jernih tatkala ia tidak menemukan Gina dimanapun. Gadis itu tidak lagi berada di taman yang dipenuhi bunga mawar. Nevan kehilangannya.
Napas Nevan memburu. Maanya sudah terasa panas. Rasa menyesal karena sudah meninggalkan Gina sendiri. Terlebih beberapa bawahannya baru saja mengabarkan bahwa mereka kehilangan Gina setelah sedikit berpindah tempat karena hujan.
Kini hujan sudah berhenti. Seluruh bawahannya sudah Nevan perintahkan untuk menemukan Gina.
Tidak mungkin, kan jika Gina peergi begitu saja? Sebenarnya, kemana gadis itu pergi? Mengapa ia sangat bodoh dengan eninggalkan Gina sendiri.
Terlebih kondisi gadis dandelionnya masih belum benar-benar stabil. Gina masih dinyatakan sakit dan belum boleh melakukan hal-hal berat terlebih dahulu.
"Gina ... " Nevan menghela frustasi.