Jakarta, 10.00 AM
Suzy berdiri tegak di depan sebuah rumah sakit, tertegun menatap bagaimana bangunan tersebut masih tampak berdiri dengan tegak. Meskipun sudah kelihatan sedikit lebih tua daripada terakhir kali dirinya kesini, Suzy masih merasakan suasana yang sama.
Suasana yang kala itu berhasil mengumumkan kabar buruk tentang sahabatnya sendiri.
"Lu dimana?" Tangan kanannya Suzy kini memegang handphone yang berada di telinganya.
Ia menelepon Nevan agar laki-laki itu segera menjemputnya di depan. Suzy sungguh tidak ingin berada di tempat yang mengingatkannya akan kehilangan besar selama satu tahun belakangan ini.
"Langsung aja ke ruang-"
"Nevan, kalau lu nggak ngejemput gua di depan, gua pulang aja ya? Kenapa lu harus nyuruh gua kesini? Lu mau ngebuka luka lama gua tentang Gina atau gimana si?"