Kenapa?
Kenapa semua harus berjalan seperti ini? Kenapa mereka selalu tersiksa? Kenapa kehidupan begitu kejam kepada tiga orang anak kembar yang hanya menginginkan hal sederhana yang dapat dirasakan oleh teman sebaya mereka dengan mudah?
Gian terjatuh di lantai dengan debuman yang amat keras. Namun, leaki itu terus saja bangkit guna menyeret salah satu tenaga medis yang berada di depannya.
"Siapin oksigen buat Gina! Pasangin lagi semua alat sama kael-kabel yang bisa bikin denyut jantung dia kedengeran kayak kemaren!!"
Gian kalap.
Semua yang dilihatnya adalah merah. Kemarahan dan rasa sedih yang mendominasi membuat Gian merasakan darah yang naik dari ujung kaki hingga kepala.
Pening.
Seolah Gian tidak tahu apa lagi yang harus dilakukannya jika benar ia telah kehilangan Gina dengan mayat yang terpampang jelas di depan matanya sendiri.