Setir mobilnya Gino cengkram erat.
Ia dalam perjalanan pulang ke rumah sekarang. Hatinya yang membara panas membuat emosi Gino yang akhir-akhir ini mulai keluar sudah sampai ada puncak kemarahannya. Ia tidak bisa lagi menahan semuanya.
Melihat bagaimana tubuh Airyn yang penuh dengan lebam biru dan alasan siapa yang menyebabkan mantan kekasihnya seperti itu membuat Gino kehilangan kewarasannya.
Dibalik hatinya yang membara marah, Gino merasakan sesuatu yang lain yang tidak kalah mendominasi.
Rasa sedih yang teramat dalam seperti akan ada sesuatu yang benar-benar besar terjadi dalam waktu dekat ini.
"Buat kali ini kamu bener-bener harus dikasih pelajaran, Gina. Bener katak kak Gian kalau kakak selama ini terlalu manjain kamu sampe jadi anak nggak tau diri kayak sekarang."