Saat ini aku sedang bermain dengan anak kecil ini. Kami bermain bola dengan tenang dan juga, saat kami bermain banyak pasang mata yang tidak menyukainya. Bahkan di antara mereka ada yang terlihat sinis, dan juga dengan tatapan membunuh. Jika kau tidak memikirkan keberadaan anak-anak ini, mereka pasti sudah selesai sejak lama.
"Kawan!" Panggil anak yang melihatku sejak tadi menatap mereka. Aku mendekatinya agar dia bisa berbisik di telingaku.
"Abaikan saja Bro! Mereka selalu memandangku sinis. Aku merasa punya dosa besar pada mereka." dia berbisik.
aku sedih melihat dia harus dewasa sebelum usianya. sayang sekali yang masih hidup bukan ayahmu? Kalau saja dia ayahmu maka aku akan membebaskannya.
Berbicara tentang teman pria itu. Sekarang dia telah pergi ke rumah anak ini. Aku tidak tahu apa yang dia lakukan di sana. Selama aku tidak memberi tahu orang-orang bahwa aku adalah putra pemimpin Elang Hitam, dia akan aman.