Sudah dua hari semenjak kejadian penembakan itu dan Anxia sudah hampir pulih sepenuhnya. Demamnya sudah turun, luka-luka memar sudah mulai memudar berkat obat oles yang sangat manjur. Yang tersisa hanyalah, luka tembaknya yang masih harus ditutup dengan perban.
Anxia dilarang melakukan pekerjaan berat saat menggunakan tangan kanannya, tapi bukan berarti dia tidak boleh bergerak sama sekali. Justru dokter pribadi keluarga menyarankannya untuk sering menggerakkan tangan kanannya, agar ototnya tidak menjadi kaku.
Anxia mengikuti saran dokter dengan senang hati. Pada dasarnya, dia bukanlah gadis cengeng atau manja, yang sakit sedikit malas bergerak.
Dia sangat kuat dalam menahan sakit dan lebih dari suka untuk bergerak daripada berdiam diri.
Sayangnya...
Suami keras kepalanya ini sama sekali tidak menuruti saran dokter dan malah 'memanjakannya.'
Disaat dia bangun tidur, Richard membantunya menopang tubuhnya untuk bangun.
Pertanyaan macam apakah yang diberikan Michelle?
Tunggu bab-bab berikutnya ya. Bab selanjutnya akan flashback ke masa kecil Anxia saat masuk kedalam keluarga Michelle