Charles de Lorme menatap dingin ketiga perwakilan Count di depannya. Paruh burung di balik topengnya, melotot tajam pada Aelizia von Kaplan. Bisa dibilang, kekuatan dia terletak pada pelindung yang berlapis-lapis. Kendati demikian, Charles de Lorme merasa bahwa wanita tua itu punya kartu as lainnya. Pierre beserta Malcolm terus melawan pasukan dari Count Lacan. Teriakan Giroud sampai suaranya serak. Charles de Lorme memutar tongkatnya. Bersiap-siap untuk melawan balik. Suara decakan lidah nyaring terdengar dari Malcolm. Dia terlihat susah payah saat dikepung oleh pasukan Count Lacan. Selain itu juga, Charles disibukkan dengan serangan para ksatria suruhan Count Kaplan.
"Menyerahlah topeng aneh! Kau tidak akan bisa mengalahkan kami!" jerit Aelizia disertai menyeringai lebar.