"Akhirnya baru sadar juga? Aku dulunya memiliki nenek moyang seorang prajurit Roman Empire. Sekaligus memiliki darah api hitam."
Teressa sudah menduga bahwa gadis bernama Claudia menyimpan kekuatan sesungguhnya. Begitu kuat dan dikelarkan energi sihir secara keseluruhan. Hingga area sekitarnya menjadi gelap. Tidak ada yang berani menyentuh di sana.
Wanita biarawati menerima serangan dari dua orang barusan. Berkali-kali ayunan tongkat bisbol mengarah kepadanya. Tetapi Teressa dengan tenang memperhatikan pergerakannya. Tidak membuang-buang waktu serangan yang tidak diperlukan. Kendati demikian, Teressa memperhatikan sejenak tujuan apa mereka menyerang. Hingga akhirnya, Claudia memegang pedang pendek. Keluarlah burung bangkai lagi. Serangan itu mengenainya. Tetapi, ada yang aneh. Sebuah luka pada leher mereka kembali pulih.
"Bagaimana mungkin?"
"Claudia, aku pernah mengatakan kepadamu bukan? Kalau yang kita lawan bukanlah manusia normal umumnya."