"Jadi, dari pihak anda yang akan mempersiapkan desain acara pernikahan?" tanya Chisaki.
"Ya, kami yang akan mengurus bagian itu. Dan untik Abare beserta Momo sendiri lebih baik difokuskan untuk mempersiapkan diri, dan juga mencari gaun serta jas pengantin dan juga cincin pernikahan," urai Jisen sedetail mungkin. Ia ingin secepatnya diskusi ini selesai.
Mengingat anaknya yang tak jauh berbeda dari Miuri yang temperamental dan bisa mengamuk bial sudah terjebak dalam suasana yang tak ia sukai.
"Baiklah kalau begitu kami yang urus undangan dan segala macam bagian lainnya," ujar Chisaki memutuskan. "Kalian sendiri mau mencari gaun dan cincin kapan?"
Chisaki menoleh ke arah Momo dan Abare secara bergantian, Abare masih diam tanpa jawaban sedangkan Momo menunggu reaksi dari Abare.
"Terserah Momo, saya ikut saja," jawab Abare sembarang. Terlihat seperti antusias, padahal ia sangat tak tertarik pada pembahasan ini.