Baixar aplicativo
16.41% Annaya & Takdirnya / Chapter 87: Tindakkan Adalah Cara Pria Itu Membuktikan Janji Dan Sumpahnya

Capítulo 87: Tindakkan Adalah Cara Pria Itu Membuktikan Janji Dan Sumpahnya

"Bagaimana kabar orangtua dan Kakekmu?" Wijaya bermain catur bersama Sebastian di ruang kerjanya saat ini.

"Baik." Sebastian dengan fokus memperhatikan permainan ayah mertuanya.

"Perubahan Anna sangat cepat, apa yang terjadi?" Mata Wijaya menatap menantunya dengan serius.

"Kehadiran Brayn membuatnya banyak berubah dalam mempertahankan egonya." Wijaya mengangguk setuju.

"Apa jantungmu bekerja dengan baik?" Sebastian mengangguk kecil pada Wijaya dan Pria paruh baya itu tersenyum hangat.

"Anna butuh banyak waktu, namun ini berjalan lebih cepat dari yang Bapak bayangkan. Bapak bersyukur untuk itu, dia tidak bisa terus hidup dalam duka, Tuhan mengirim putramu untuk menyembuhkan lukanya. Bapak tau seperti apa harapan besar Anna untuk menjadi seorang Ibu." Wijaya mengingat kembali setiap Anna dengan semangat menunggu waktu untuk melakukan proses kehamilan.


PENSAMENTOS DOS CRIADORES
Ardhaharyani_9027 Ardhaharyani_9027

selamat membaca ya, tinggalkan jejak kalian sebagai bentuk suport sayang kalin terhadap kami, agar kita merasa dekat :)

we love u guys....

next chapter
Load failed, please RETRY

Presentes

Presente -- Presente recebido

    Status de energia semanal

    Rank -- Ranking de Poder
    Stone -- Pedra de Poder

    Capítulos de desbloqueio em lote

    Índice

    Opções de exibição

    Fundo

    Fonte

    Tamanho

    Comentários do capítulo

    Escreva uma avaliação Status de leitura: C87
    Falha ao postar. Tente novamente
    • Qualidade de Escrita
    • Estabilidade das atualizações
    • Desenvolvimento de Histórias
    • Design de Personagens
    • Antecedentes do mundo

    O escore total 0.0

    Resenha postada com sucesso! Leia mais resenhas
    Vote com Power Stone
    Rank NO.-- Ranking de Potência
    Stone -- Pedra de Poder
    Denunciar conteúdo impróprio
    Dica de erro

    Denunciar abuso

    Comentários do parágrafo

    Login