Rentetan tembakan saling bersahutan. Tak sampai sepuluh menit, tubuh orang-orang itu terkapar. Beberapa di antaranya tampak mengerang kesakitan.
Tiga orang kemudian berjalan di tengah orang-orang tersebut. Ya, ketiganya adalah Malik, Sato dan Kai. Tak perlu puluhan orang untuk melawan musuh-musuhnya tersebut. Mereka hanyalah kawanan tikus kecil yang tidak tahu bagaimana cara menggunakan senapan. Menembak sepuluh kali, dan sepuluh-sepuluhnya melesat.
"Apa mereka bercanda, huh? Memberikanku lawan bodoh seperti mereka!" gerutu Kai. Ia merasa tak puas dengan aksinya.
Malik mengangkat tangannya. "Diamlah. Kita tidak tahu musuh seperti apa yang akan kita hadapi di depan," ucapnya.
Ini terlalu aneh. Seakan musuh sengaja memberikan mereka lawan empuk. Tetapi apa yang dipikirkan oleh musuh tersebut?
Apa mereka merendahkan kelompok Malik?