"Aku yang akan melayanimu hari ini, Nona," Malik menunduk, tangannya terentang di dada selayaknya pelayan yang baru pertama kali mengenalkan diri.
Anna tertawa pelan, raut wajahnya masih sedikit pucat, tetapi kondisi tubuhnya sangat baik.
Malik mengetuk pintu satu kali, lalu beberapa pelayan masuk. Ada yang membawa nampan berisi makanan, ada juga yang membawa stelan pakaian, dan sisanya masuk ke kamar mandi, menyiapkan air hangat dan aromaterapi di kamar mandi.
"Kalian pergilah," perintah Malik.
Sesuai dengan perkataannya, hari ini, ia sendiri yang akan melayani istrinya tersebut.
Para pelayan saling bersitatap, terlihat bingung, tetapi akhirnya mereka keluar dari ruangan nonanya itu.
"Aku bisa melakukannya sendiri, Malik," Anna terlihat risih, tetapi ia tahu, suaminya pasti tidak akan mendengarkan dirinya.
"Tidak-tidak," Malik berjalan mendekat, ia berdiri tepat di samping ranjang. Tatapannya tegas, ia tidak akan membiarkan Anna melakukan apa pun hari ini.