Semua akan baik-baik saja. Itu yang dikatakan oleh semua orang, tetapi sampai detik ini, Malik tidak kembali. Lalu bagaimana bisa Anna tenang? Kecemasan dan kekhawatirannya semakin menjadi-jadi setiap harinya.
"Nona tidak boleh meninggalkan sarapan, Tuan Malik pasti memarahi semua pelayan kalau Nona sampai sakit," kata Lily.
"Bagaimana bisa aku makan kalau aku tidak tahu, apa Malik sudah makan atau tidak di sana?" lontar Anna.
"Makan sedikit saja, Non, ya, please," pinta Lily.
Dengan malas, Anna lalu mengikuti permintaan Lily. Meski hanya dua atau tiga suap, yang terpenting Anna sudah mengisi perutnya dengan makanan.
"Lily," Kai membuka pintu, berdiri menatap Anna dengan segala penyesalan yang menggantung di dada. "Maaf mengganggu waktunya, Non. Saya ingin bicara dengan Lily sebentar saja."
Lily menggenggam tangan Anna, kemudian tersenyum tipis. "Sebentar ya, Non."