Ailee melipat tangan di dada, dia mengetuk ngetuk ujung heelnya sambil menatap wajah sahabatnya.
"Kenapa kau tak mengangkat panggilan teleponku!" Ketus Ailee kesal, Bey hanya melongo menyadari siapa tamunya pagi ini.
"Aku bahkan melupakan ponselku" Bey segera bangkit dari kursinya, dia langsung mencari dimana dia meletakkan ponselnya. Dia tak bohong, Bey memang belum memegang ponselnya.
Ailee menyipitkan mata, dia mempertajam sorot matanya
"Kau tak sedang menghindari ku kan!" Bey segera menggeleng.
"Tentu saja, mana mungkin aku menghindarimu!" Bey segera beranjak kembali mendekati Ailee.
"Kenapa kau bisa berpikiran seperti itu!" Bey tak mengerti
"Mungkin saja. Kupikir kau mungkin kesal dengan kakakku atau mamaku atau siapapun, sampai kau tak membalas pesan dan mengangkat teleponku!" Bey menggeleng cepat, dia tak setuju dengan pendapat asal Ailee