Baixar aplicativo
9.28% AKU (BUKAN) WANITA PENGHIBUR [21+] / Chapter 26: TAKJUB DENGAN KESABARAN ANGKA

Capítulo 26: TAKJUB DENGAN KESABARAN ANGKA

Andreas menatap bayi yang sudah kenyang itu menggeliat sendirian di atas kasur, anak itu benar-benar tenang dan tidak mudah menangis kecuali lapar dan haus.

Angka langsung berdiri dan memundurkan langkahnya untuk keluar dari ruangan Andreas.

saat dia hendak membuka pintu kamar tersebut, Andreas memanggil nya dan membuat perempuan itu menghentikan langkahnya kemudian berbalik menghadap ke arah Andreas.

" iya tuan"

"Kemarilah, duduk di sofa itu" titah nya sambil menunjuk kearah Angka yang tertunduk.

ragu-ragu gadis itu duduk dengan wajah sedikit canggung, jemari tangannya bermain dan menandakan bahwa gadis itu terlihat gugup.

Andreas menghela nafas panjang kemudian duduk di hadapan gadis itu.

"kita belum pernah bicara secara pribadi sebelumnya, boleh aku menanyakan sesuatu padamu?" tanya Andreas.

Angka menganggukkan kepalanya.

"bagaimana perasaanmu saat aku tidak ingin bertanggung jawab terhadap mu secara hukum, melainkan hanya memberikan sejumlah uang yang cukup untuk kehidupanmu dan juga Kevin setiap bulannya" tanya nya penasaran.

Angka terdiam, apakah dia harus mengatakan jika selama ini dia memendam rasa sakit hati yang luar biasa namun tidak memiliki daya upaya untuk berontak,

bukan hanya tidak memiliki daya, dia juga tidak memiliki uang untuk pergi dari rumah ini karena kondisi keuangannya yang carut marut.

Angka menatap kearah pria itu lirih

"apa aku boleh marah pada mu tuan?" suara bergetar dari gadis itu membuat Andreas mengerutkan keningnya heran.

"katakan apa yang ada di dalam hatimu, jujur saja padaku tentang pandangan mu terhadap diriku" ucap nya

Angka menghela nafas panjang dan menatap dalam-dalam wajah pria itu.

"aku marah dan terluka, bahkan kau tidak mengetahui seberapa hancur nya hidup ku karena mu, kau membuat ku tidak bisa menggapai mimpi-mimpi ku selama ini bahkan aku melahirkan seorang bayi dimana ayahnya tidak ingin mengakui anak tersebut, bolehkah jika aku mengatakan pada orang-orang jika ayahnya telah meninggal?" ucap Angka pelan

Andreas menghela nafas panjang, dia berdiri dan menatap wajah perempuan pemalu tersebut.

"aku memiliki masa lalu yang tidak terlalu baik terlebih masa laluku bersama dengan kedua orang tuaku, ibuku meninggalkan ku saat aku masih anak-anak dan hal itu begitu membekas dalam ingatan ku, maaf jika aku terkesan tidak ingin bertanggung jawab atas apa yang sudah ku lakukan padamu, hanya saja aku masih bingung dengan semua ini... kau tahu sendiri jika aku tidak menginginkan siapapun melahirkan putraku namun kau lah satu-satunya perempuan yang melahirkan keturunan ku," ujarnya

"aku sendiri masih sedikit kaget, namun saat melihat wajah bayi itu..aku tidak bisa melupakan nya, rasanya aku selalu merindukan anak itu" tambah Andreas lagi

Angka terdiam, apa yang sebenarnya terjadi dengan pria tersebut?

Andreas tidak pernah selembut ini sebelumnya,

"sekarang katakan padaku Tuan, apa maksud mu bertanya hal itu pada ku" ujarnya

Angka tidak ingin jika ada basa-basi lagi diantara mereka.

Andreas menoleh ke arah gadis tersebut.

"menikah lah dengan ku" ucap nya

Angka membelalakkan matanya sempurna, dia tidak menyangka bahwa hubungan yang selama ini dia hindari justru dia menginginkan nya.

ada angin apa sampai dia menginginkan pernikahan tersebut? bukankah Andreas memiliki banyak perempuan di samping nya yang selalu melayani hasrat seksualnya? lalu untuk apa pernikahan tersebut.

"menikah? untuk apa? bukankah selama ini kau tidak menginginkan suatu hubungan yang serius? " pungkasnya

Andreas menghela nafas panjang dan menatap kearah bayi yang sedang menggeliat sendirian, dia benar-benar tidak berisik sama sekali.

"mungkin ini terlihat aneh tapi aku menginginkan bayi itu, aku terlanjur menyayangi nya...mungkin saat ini aku tidak mencintaimu begitu pun dirimu namun rasanya aku seperti pria yang tidak bodoh yang tidak bertanggung jawab begitu saja, mungkin saat ini kau akan menolak tapi kuharap kau akan mempertimbangkan tentang pernikahan ini, semua demi Kevin...aku ingin memberikan namaku di belakang namanya, aku juga tidak ingin jika kau harus menutupi siapa ayahnya yang sebenarnya" ujar Andreas.

pria itu kemudian berdiri meraih sebotol Vodka kemudian meminumnya,

sementara Angka masih terdiam karena dia tidak mempercayai hal ini, dia benar-benar dibuat bingung oleh kepribadian pria tersebut.

haruskah dia masuk ke dalam jerat kehidupan pria itu?

"jika kau tidak memiliki cinta terhadapku lalu untuk apa kita menikah? aku tahu bahwa aku telah melahirkan putramu tapi bukan berarti kau bisa menikahiku tanpa cinta karena hal itu akan semakin menyakiti ku" ujarnya

Andrea menghela nafas panjang, mendengar penuturan tersebut apakah dia mendapatkan penolakan dari Angka?

tidak, Andrea sudah berbaik hati untuk meminta gadis itu untuk menikah dengannya, ini adalah hal yang langka... tidak ada satupun gadis-gadis yang berada di sisi-nya mendapatkan penawaran tersebut namun berbeda dengan Angka.

perempuan itu justru banyak sekali bertanya tentang pernikahan yang secara tiba-tiba dia tawari.

bukankah seharusnya perempuan itu merasa senang karena Andreas memintanya untuk menikah meskipun tidak memiliki cinta di awalnya, tapi perempuan itu justru banyak bertanya dan membuat Andreas muak seketika.

sudah cukup diam menghadapi kesabaran ini, Andreas bukan pria yang sabar harusnya perempuan itu mengetahui hal tersebut.

"kau menolak ku Angka?" tanya Andreas dengan tatapan mata yang mulai mengintimidasi.

Angka tertunduk, dia bukan menolaknya melainkan ingin memastikan bahwa saat menikah nanti kehidupannya tidak akan lebih hancur dari sekarang.

dia hanya takut bagaimana jika perempuan-perempuan yang selama ini berada di samping Andreas mencibir dan menghina nya karena dia hanyalah seorang pelayan pada awal nya.

"aku bukan menolak, hanya saja aku takut" ujar gadis itu pelan

Andreas mengerutkan keningnya, dia terkekeh namun menyeringai menatap wajah Angka.

dia memang terlanjur menyayangi Kevin, namun bermain-main dengan perempuan pemalu itu rasanya sangat menyenangkan.

selama ini Andreas selalu mendapatkan perempuan jalang yang siap sedia dia setubuhi kapan saja,

namun berbeda dengan Angka, gadis itu selalu menundukkan kepalanya saat berhadapan dengan nya.

hal tersebut yang membuat Andreas penasaran dengan sifat nya, bahkan gadis itu terlihat tenang meladeni jalang- jalang Andreas.

mungkin dia tidak mendapatkan kasih sayang saat dia masih kecil namun dia ingin mendapatkan kasih sayang dari perempuan polos tersebut karena dia yakin semua jalan yang pernah ada disampingnya tidak akan pernah memberikan ketulusan itu.

"jika kau tidak menolak ku, lalu apa yang kau pikirkan lagi" ucap Andreas sedikit mendesak

Angka mengangkat pandangannya menatap pria tersebut

"aku hanyalah seorang pelayan yang tanpa sengaja telah kamu tiduri hingga melahirkan seorang bayi, apa yang akan mereka katakan saat kau menikah denganku? semua perempuan yang pernah ada di rumah ini entah itu pacarmu atau siapapun... mereka terlihat sangat tidak bersahabat, apa yang akan mereka lakukan padaku jika mereka tahu bahwa aku akan menikah denganmu, aku takut mereka marah" ucap nya lirih.

Andreas tertawa kecil .

"hanya karena itu? kau takut pada mereka" ulang nya sambil terkekeh sementara Angka hanya menatap lirih Andreas yang tertawa.


next chapter
Load failed, please RETRY

Presentes

Presente -- Presente recebido

    Status de energia semanal

    Rank -- Ranking de Poder
    Stone -- Pedra de Poder

    Capítulos de desbloqueio em lote

    Índice

    Opções de exibição

    Fundo

    Fonte

    Tamanho

    Comentários do capítulo

    Escreva uma avaliação Status de leitura: C26
    Falha ao postar. Tente novamente
    • Qualidade de Escrita
    • Estabilidade das atualizações
    • Desenvolvimento de Histórias
    • Design de Personagens
    • Antecedentes do mundo

    O escore total 0.0

    Resenha postada com sucesso! Leia mais resenhas
    Vote com Power Stone
    Rank NO.-- Ranking de Potência
    Stone -- Pedra de Poder
    Denunciar conteúdo impróprio
    Dica de erro

    Denunciar abuso

    Comentários do parágrafo

    Login