.
.
.
Setelah mematikan ponselnya, Ren Xi bisa bernafas dengan lega. Rupanya seseorang di dalam boneka gurita itu bukanlah orang yang akan menjadi saingannya. Hanya saja, sejak kemarin, boneka itu telah dengan berani menghalanginya mendekati Mu Shenan. Jadi, dia akan melakukan segala cara untuk memberi gurita itu pelajaran! Pikirnya sebelum seorang pelayan datang untuk menawarinya minuman segar.
“Permisi, Nona Ren. Apakah anda ingin segelas es?” tanya pelayan itu seraya tersenyum.
Ren Xi seketika mengerutkan kedua alisnya. “Kau panggil aku apa?” tanyanya dengan nada tidak suka.
“Nona Ren … Bukankah anda adalah Nona Ren Xi?” jawab pelayan itu yang membuat sang penyanyi menjadi marah.
Kurang ajar! Mengapa pelayan itu tidak memanggilnya ‘Nyonya Mu’! batinnya ingin memarahi pelayan itu. Namun sebelum dia sempat melakukannya, namanya telah terlebih dahulu dipanggil oleh para asisten CEO lainnya.