Keesokan harinya sesuai janjinya, Harini menjemput Kartika dari rumah sakit. sebelum mereka kembali kediaman keluarga Parvis, Kartika menyempatkan diri untuk berkunjung ke makam mendiang suaminya. Harini yang ikut ke makam Benjamin ayah dari Justin.
"Sayang, lihatlah putri kita sudah datang. dia sangat merindukan dirimu, dia menunggu kabar darimu. tapi lihat dirimu tidak mengizinkan aku untuk memanggilnya dan bertemu dengan mu, tapi tidak hari ini. aku mengajaknya untuk bertemu denganmu di rumah baru mu. lihatlah betapa cantik wajahnya saat di lihat secara dekat dan langsung. sayang dia akan menjadi putri kita seperti yang kamu inginkan sayang." Kata Kartika, di depan makam Benjamin.
"Harini, kemari sayang. Om, sangat menyayangi dirimu. dia ingin kamu menjadi putrinya," Kata Kartika lembut, air matanya tidak henti mengalir.