Capítulo 76: Dibawa pergi jauh

Mata hitam legam itu perlahan terbuka, sang pemilik mengerjap sejenak. Suasana kamar terbilang terang, namun tidak terlalu terang juga. Cahaya dari luar jendela berhasil tembus melewati gorden, membuat mata itu menyipit beberapa kali.

"Aduh..."

Reno memegangi kepalanya yang terasa sangat pusing, entah apa sebabnya. Ia juga belum bisa mengingat kejadian yang sebelumnya menimpa dirinya.

Lalu ia mendongak, melihat wajah pria yang sedang dipeluknya . Hingga...

"Waaah!!!"

Tubuh berbalutkan celana dalam itu terjatuh dari kasur, ia dibuat kaget bukan main setelah melihat pria yang tidur bersamanya. Bagaimana bisa ia tidur dengan pria itu?

"P-pak Si-sigit?! Kok a-aku bisa sama Pak Sigit?!" ucap Reno dengan raut wajah yang kaget.

Sigit yang sudah terbangun dari tadi memberikan senyum tipisnya kepada Reno. "Emangnya, apa yang nggak bisa saya lakukan? Hm?" sahut Sigit santai.