Dalam sedetik, Angela tahu seberapa berpengalaman Valdy dalam melakukannya. Jauh, jika dibandingkan dengan Roni.
Sentuhan bibir lelaki itu seperti sengatan yang memaksa tubuhnya untuk lumpuh tanpa daya. Valdy mengecupnya dengan lembut, pelan, namun mendominasi, memaksa Angela untuk mengikuti kemauannya. Pikiran Angela seolah mengabur dalam kabut tebal yang mengacaukan akal sehatnya, mengobrak-abrik pertahanannya dalam sekejap.
Rasa bibir Valdy benar-benar menghanyutkan, membuat Angela tanpa sadar menelusurkan satu tangannya hingga menyentuh leher lelaki itu. Valdy menangkap tangannya dan meremasnya, menciumnya lebih dalam hingga tanpa sengaja Angela mengeluarkan satu desahan kecil. Setelah beberapa saat, entah berapa menit, atau detik, tak terhitung lagi oleh Angela, Valdy lalu melepaskannya.
"Do you like it?" tanya Valdy pelan. Angela membuka matanya, balas menatap Valdy dengan sorot mata yang telah berubah sayu.
Gimana gimana??
hehe...
Jangan lupa dukung terus novel kesayangan kalian ini dengan Vote ya!
Terima kasih