Gu Yundong mengerjapkan matanya ke arah Janda Sun. Janda Sun memiliki senyum penuh siasat di wajahnya. Matanya menyipit menjadi satu garis, seolah sebongkah lemak telah ditekan masuk ke dalam lipatan.
Janda Sun berjalan mengelilingi ibu dan anak itu. Gu Yundong tidak takut padanya, namun Nyonya Yang menutup matanya dan memeluk putrinya dengan erat.
Janda Sun semakin puas saat melihatnya seperti itu.
Melihat bahwa suasana sudah cukup tepat, dia membawa sebuah bangku dari samping dan duduk berani di hadapan mereka berdua. Dia mencondongkan matanya dan berkata, "Saya dengar kamu melukai lelaki saya parah. Itu tidak bisa. Dia satu-satunya buruh kuat di keluarga saya. Dokter bilang dia harus berbaring minimal setengah tahun dengan luka-lukanya. Tanpa dia selama setengah tahun ini, bagaimana kami bisa hidup?"
Gu Yundong merasa lucu saat menenangkan Nyonya Yang. Itu bukan yang dikatakan Madam Jiang kepadanya sebelumnya.
"Lalu bagaimana kamu ingin menyelesaikannya?"