Baixar aplicativo
66.66% The Bones: WebNovel Ver. / Chapter 20: Behold A New Fear Has Created (2)

Capítulo 20: Behold A New Fear Has Created (2)

Kama masih mencoba untuk menjauhi Kenzaki yang sedang membawa pedang lava oranye milik nya.

Kama: "Hey bung! Bisakah... Bisakah kita berteman terlebih dahulu?"

Kenzaki menjawab perkataan Kama dengan senyum jahat di wajahnya.

Kenzaki: "Teman? TEMAN!? Setelah kamu menculik Ryu? Melukai Ash? Menghancurkan dan menginvasi sekolah kita, dan kau ingin berteman!?"

Dari sela-sela marahnya Ia sedikit tertawa kecil.

Kenzaki: "...Kamu tidak layak hidup di dunia ini.. Kelompok mu, organisasi mu, TUAN MU! Akan aku hancurkan semuanya! Aku sudah cukup merasakan kesakitan siksaan mu... Sekarang... Giliran aku yang akan menyiksa mu... Aku tidak akan ragu untuk menyakiti mu... Akan ku hancur kan kalian!"

Setelah mendengarkan perkataan Kenzaki, Kama langsung merinding mendengar suara Kenzaki. Bulu kuduk nya menaik, jantung berdetak sangat kencang tak terkendali, keringat bercucuran sangat banyak.

Dengan badan berketar dan suara terbata-bata, Kama mencoba untuk berbicara.

Kama: "Ya.. Ya benar... Aku salah... To..Tolong ampuni diriku.."

"Aku hanya melaksanakan perintah saja.. To.. Tolong mengerti lah persaan ku."

Setelah mendengarkan perkataan Kama, Kenzaki langsung marah. Melompat dan menyerang Kama dengan sangat keras.

Terkejut, ternyata Kama masih dapat menahan serangan Kenzaki menggunakan tangan armor milik nya. Kenzaki mendorong pedang nya lebih kuat lagi membuat tangan Kama terpotong.

Tidak membiarkan Kama berbicara, Kenzaki kembali menyerang Kama dengan pedangnya secara beruntun. Terlihat Kama masih bisa bertahan dari Kenzaki, ia dapat menghindari semua tebasan pedang dari Kenzaki.

Sambil menghindari serangan dari Kenzaki, Kama berbicara dengan panik nya.

Kama: "Hey! Tunggu... Tunggu dulu! Tunggu sebentar!"

Kenzaki menjawab dengan nada keras.

Kenzaki: "Tidak ada kata itu di kamus ku!"

Kenzaki melompat ke belakang dengan amarah yang terus melonjak-lonjak.

Aura oranye yang membuat semua makhluk hidup takut meluas. Aura tersebut meluas sampai ke bulan yang membuat Patryk yang sedang beristirahat setelah pertarungan nya merasakan aura ketakutan milik Kenzaki.

Badan Patryk tiba-tiba bergetar tanpa henti dengan sendirinya.

Patryk: "Apa? Apa yang sedang terjadi?"

"Aura ini... Ini... Ini sangat kuat.."

Patryk melihat kearah bumi.

"Benar... Ya... Tidak heran kenapa ini terjadi.."

Patryk kembali tertidur di bulan.

.

.

.

Pedang Kenzaki menyala terang, semakin Kenzaki marah maka pedang dan kekuatan nya semakin kuat. Kemarahan Kenzaki tidak ada ada batas nya, dan kekuatan nya masih bisa di naikan lagi.

Tangan dan kaki nya menumbuhkan armor tulang yang mengelilingi tangan dan kaki nya. Memperkuat genggaman untuk menggenggam pedang tersebut lebih kuat.

Kama menggunakan kesempatan ini untuk berlari dari Kenzaki sekuat mungkin. Namun Kenzaki langsung menyadari jika Kama berlari dari dirinya, Kenzaki pun langsung berlali sekuat tenaga dan langsung menusuk pedang nya ke perut Kama dengan waktu 1detik...

Kenzaki menendang kedua kaki Kama membuatnya terjatuh. Kenzaki mencabut pedang nya kembali dan langsung menebas kedua tangan Kama dengan sangat sadis.

Kama tidak merasakan sakit, namun rasa takut yang luar biasa masih berada di dalam tubuhnya.

Tidak membiarkan Kama beregenerasi, Kenzaki membuat bundaran aura yang menutupi Kenzaki dan Kama sendiri, benda sekecil nano-tech mustahil untuk masuk ke bundaran tersebut.

Kenzaki: "Ada perkataan?"

Kepala Kama selalu menghadap kebawah karena takut melihat Kenzaki dan juga dia tidak berdiri karena tangan dan rasa takutnya yang membuat Kama susah untuk bergerak dan berdiri.

Kama: "...Kamu sudah tau jawaban ku..."

Kenzaki langsung berteriak sangat kencang.

Kenzaki: "BENAR! ORANG SEPERTI MU HARUS MATI!"

Kenzaki menginjak-injak kepala Kama.

Kama: "Jika itu mau mu... Maka bunuh lah aku.. Bunuh aku.."

Kenzaki menjawab dengan emosi yang masih meluap-luap.

Kenzaki: "Langsung membunuh mu? Tidak! TADI KAMU MENYIKSA KU! SEKARANG GILIRAN KU!"

Pedang milik Kenzaki menyala terang akibat amarah yang terus meluap-luap. Kenzaki menggesekkan pedang nya ke tanah, seketika menciptakan lava yang panas, lava tersebut mengenaik Kama dan langsung membakar nya hidup-hidup tanpa ampun.

Kenzaki yang melihat Kama terbakar tersenyum lebar, tidak sampai disitu Kenzaki melebarkan dan meluaskan jangkauan lava nya. Hampir setengah dari hutan sudah terbakar dikarenakan lava yang terus melebar dan meluas.

Kenzaki menarik Kama dari dalam lava, Kenzaki menghilangkan lingkaran nya membuat Kama kembali beregenerasi dengan sangat cepat.

Kenzaki: "Permainan belum selesai, bersiap lah.."

Kenzaki menatap Kama, dan Kama menatap mata Kenzaki. Mata Kenzaki berubah menjadi api dan membuat halusinasi yang sangat menyeramkan bagi orang yang menatapnya secara langsung.

.

.

.

Di sisi lain Ash sadar dari pingsan dan masih terjebak di dimensi milik Kama, tangan nya kembali pulih seperti semula. Ash berdiri dan langsung berjalan-jalan mencari jalan keluar.

Ash: "...Walaupun disini, Aku masih bisa merasakan rasa takut... Ya sudahlah daripada di dekat Kenzaki... Mungkin Aku akan pingsan lagi jika di dekatnya ada Aku."

Setelah berkeliling, Ash tidak menemukan jalan keluar. Dengan rasa putus asa Ash pun berbicara kepada Mavros.

Ash: "Oi... Tidak ada cara lain kah? Untuk keluar dari sini?"

Mavros: "...TECH... Organisasi kurang ajar itu harus ku lenyapkan!"

"Seenaknya memasukan diri ku kedalam dimensi lain! akan ku lenyapakan kalian..."

Ash: "Jadi? Apakah ada jalan lain? Untuk keluar dari sini? Tidak mungkin kita terjebak disini selamanya..."

Mavros: "DIAM! Aku sedang berpikir bagaimana cara untuk keluar dari sini selain mengorbankan badan mu..."

Mavros merasakan energi dari Exu yang sangat kuat walaupun sudah berbeda dimensi. Saat Mavros fokus mengamati gerak-gerik dari Exu dan Kenzaki, Mavros tiba-tiba panik karena Kenzaki lupa jika Ash masih di dalam dimensi sabit milik Kama.

Mavros: "TIDAK! KITA HARUS CEPAT KELUAR DARI SINI! SEKARAAAANGGG!!!"

Ash yang terkejut mendengar suara Mavros di dalam perutnya pun bertanya.

Ash: "Kenapa!? Ada apa? Aku tidak bisa melihat apapun."

Mavros: "ASH! BIARKAN AKU MENGGUNAKAN TUBUH MU SEKARANG!!!"

Ash: "Ba...Baiklah!"

Mavros pun mengendalikan tubuh dari Ash dan langsung berancang-ancang bersiap untuk melakukan sesuatu yang luar biasa dan kemungkinan untuk menghancurkan tubuh Ash.

Mavros: "Bersiap lah Ash... Kali ini... Tidak... Kemungkinan ini adalah pertemuan terakhir kita..."

Ash: "Apa? Jika kamu tidak ada... Maka... Bagaimana caraku untuk bertarung?"

Mavros: "Hmm... Sepertinya kamu boleh juga... Carilah caramu sendiri... Bersiap lah Ash, Ini akan membuat mu sedikit kesakitan menahan kekuatan ku... Berjanji lah jika kamu bisa bertahan dari ini.."

Walaupun Ash ragu terhadap keputusan dirinya, Ash pun berjanji untuk menahan sekuat tenaga.

Ash: "Ber... Berjanji!"

Mavros tersenyum senang.

Mavros: "Sepertinya Aku salah... Sebaiknya Aku tidak lagi mencoba untuk mendapatkan tubuh mu... Aku yakin tanpa Aku pun kamu sudah kuat..."

"Kamu membuat ku bangga Ash..."

Mavros berteriak, menggunakan tubuh Ash, Mavros pun menyerap semua kegelapan di dalam dimensi milik Kama dengan upaya keluar dari dimensi.....

.

.

.

.

Bersambung...


Load failed, please RETRY

Status de energia semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Pedra de Poder

Capítulos de desbloqueio em lote

Índice

Opções de exibição

Fundo

Fonte

Tamanho

Comentários do capítulo

Escreva uma avaliação Status de leitura: C20
Falha ao postar. Tente novamente
  • Qualidade de Escrita
  • Estabilidade das atualizações
  • Desenvolvimento de Histórias
  • Design de Personagens
  • Antecedentes do mundo

O escore total 0.0

Resenha postada com sucesso! Leia mais resenhas
Vote com Power Stone
Rank NO.-- Ranking de Potência
Stone -- Pedra de Poder
Denunciar conteúdo impróprio
Dica de erro

Denunciar abuso

Comentários do parágrafo

Login