Baixar aplicativo
84.61% Football Pride: The shining star / Chapter 22: Sesuatu yang harus diketahui

Capítulo 22: Sesuatu yang harus diketahui

Pada malam harinya kejadian yang sama terulang kembali yaitu Karla yang tertidur di bahu Theo seperti malam sebelumnya walau Theo merasa aneh ia membiarkannya saja karena mungkin Karla lelah mengajaknya jalan-jalan pikirnya, pada keesokan paginya atau hari ke 3 mereka di Jerman Karla terbangun lebih dulu dan memasak sarapan pagi untuknya dan Theo, tidak berapa lama Theo pun terbangun dan hampir melakukan hal yang sama persis seperti hari sebelumnya.

"Karla, kita sudah berapa hari di Jerman?"

"kita kan baru sampai kemarin kenapa kau bertanya?"

Wajah Theo pun berubah panik, melihat itu Karla tertawa lepas.

"Aku hanya bercanda, ini hari ketiga kita disini kok bukan pengulangan hari"

"kukira kita mengulangi hari yang kemarin"

"Aku sengaja memasak makanan seperti kemarin untuk mengerjaimu"

"yang benar saja"

"benar kok"

pintu depan rumah Theo pun diketuk oleh seseorang

"sebentar Theo, aku saja yang buka"

Karla pun membuka pintunya, ternyata itu adalah Oliver dan gadis kemarin Laura sesaat Theo melihat Laura Theo mengambil sebuah karet gelang dan pulpen dari kantong bajunya untuk pertahanan tanpa terlihat oleh Laura dan Oliver, Theo terlihat tidak tahu apa-apa tentang mereka tetapi Karla terlihat senang dengan kedatangan mereka berdua.

"Hai Theo, aku ingin mengajakmu melihat-lihat sebuah tempat apa kau mau?" tanya Oliver

"Boleh saja" Theo pun menerima ajakannya

Theo pun berjalan bersama Oliver, Karla dan Laura, Theo sadar jika Laura mengawasi gerak-geriknya sedari awal perjalanan dimulai walau begitu Theo menyembunyikan rasa sadar itu dari Laura dan yang lain setelah berjalan cukup lama mereka berdua tiba di depan sebuah kantor besar yang Theo sendiri tidak tahu itu kantor apa, tapi Theo tahu betul Oliver dan Laura ingin masuk kedalam kantor itu, dan benar Oliver dan Laura memasuki kantor itu dan meminta Theo untuk tetap dibelakangnya lalu Theo mengiyakan dan mengikutinya dari belakang bersama Karla banyak karyawan yang menyapa mereka dengan sebutan "Bos" melihat itu Theo cukup heran karena melihat mereka berdua yang masih kelihatan muda sudah dipanggil bos oleh karyawan kantor itu.

"kantor apa ini?" tanya Theo

"aku tidak tahu bagaimana menjelaskannya, tapi sebut saja perusahaan tertutup yang bekerja sama dengan pemerintah Jerman" jawab Oliver

mereka ber-empat pun memasuki di suatu ruangan yang terdapat suatu kolom pengisian identitas.

"apa ini? apa maumu?" tanya Theo

"jika kau mau mengganti identitasmu ini adalah waktu yang tepat, mereka membutuhkan Douglas yang baru Theo dan bukan Theodore Douglas seorang asisten manajer" ucap Oliver

"jika mereka tidak mau menerimaku mereka tidak pantas mendapatkan Douglas" jawab Theo

Oliver dan Laura terdiam mendengar perkataan Theo dan Karla tersenyum.

"tak apa jika kau tidak ingin melakukannya, aku tidak akan memaksamu" balas Oliver

"bukankah ada satu lagi yang kau ingin perlihatkan kepadanya?" tanya Laura kepada Oliver

"oh ya aku hampir lupa, ayo kita kembali ke rumahmu" ajak Oliver

Mereka ber-empat pun berjalan kembali ke rumah Theo, dan saat perjalanan Theo ber[ura-pura tidak tahu siapa Laura.

"oh ya, kau ini siapa?" tanya Theo

"oh, aku sampai lupa memperkenalkan diri namaku Laura" ucap Karla

"kau pasti sudah tahu siapa aku Kan?" tanya Theo

"tentu saja" jawab Laura

Mereka ber-empat akhirnya sampai di depan rumah Theo tapi anehnya mereka memasuki rumah Theo dari jalan masuk yang Theo sendiri tidak tahu, mereka sampai di rauangan yang sangat gelap dan Theo tidak bisa melihat apa-apa tiba-tiba saja ada suara tombol dan banyak lampu menerangi ruangan itu,saat Theo melihat kembali ruangan itu ternyata berisi banyak mobil-mobil mahal Theo terkejut dengan apa yang ia lihat.

"bagaimana? apa kau mau coba satu? semua ini milik ayahmu" ucap Oliver

Theo masih Syok berat dengan apa yang ia lihat dan tidak bisa mengucapkan sepatah katapun

"Oliver, Theo tidak bisa menyetir" ucap Karla

"oh aku lupa dia tinggal di Jepang" balas Oliver

Oliver dan Karla berusaha menggoyang-goyangkan badan Theo

"sejak kapan" ucap Theo

"ayahmu memang punya banyak mobil-mobil mahal Theo" Jawab Karla

"hari sudah mulai sore seeprtinya aku dan Laura harus pulang duluan sampai nanti" ucap Oliver sebelum berbalik badan dan berjalan keluar dari tempat itu

"Karla, tolong tarik aku keluar aku tidak bisa memalingkan pandanganku" ucap Theo

Karla menarik Theo keluar dari tempat itu menuju pintu depan

"apa kau tidak apa-apa?"

"terimakasih, masih syok tapi sudah mendingan"

"Karla, ayo kita masuk dulu besok Oliver saja yang matikan lampunya"

"yasudah, Theo aku sudah lama tidak mandi apa aku boleh duluan"

"tentu saja, tapi kenapa kau memberitahuku?"

"tak apa"

Mereka berdua pun masuk, Karla langsung menuju kamar mandi dan Theo langsung menuju kamar tidurnya di lantai 2 rumahnya tanpa makan malam terlebih dahulu, keesokan paginya Theo bangun lebih awal daripada hari-hari sebelumnya di Jerman saat Theo turun ia melihat Karla yang tertidur di sofa di ruang tengah ia pun heran karena ada 3 kamar kosong dirumahnya, Theo tidak ingin membangunkan Karla dan ia memilih untuk memasak sarapan dengan bahan seadanya, saat Theo sedang memasak Karla bangun dari tidurnya dan melihat Theo, sambil memasak Theo bertanya kepada Karla.

"emm... kenapa kau tidur disini?"

"memangnya aku harus tidur dimana?"

"pilih saja sesukamu, di kamar kakakku juga tak apa, bukannya dia akan pulang juga"

"yasudah jika begitu"

"ayo makan bersama makanannya sudah siap"

Theo pun menyajikan makanannya di meja makan dan duduk bersebrangan dengan Karla

"Theo hari ini aku ingin pergi mewarnai rambut apa kau mau menemaniku?"

"boleh saja aku juga ingin pergi membeli bahan makanan untuk beberapa hari kedepan"

Setelah makanan habis mereka berdua pun pergi keluar dari rumah Theo, tujuan pertama mereka adalah membeli bahan makanan terlebih dahulu lalu menemani Karla, tanpa disangka mereka berdua berbelanja cukup lama sebenarnya Theu penasaran kenapa Karla ingin mewarnai rambutnya tapi ia memutuskan tidak bertanya dan membiarkannya.


Load failed, please RETRY

Status de energia semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Pedra de Poder

Capítulos de desbloqueio em lote

Índice

Opções de exibição

Fundo

Fonte

Tamanho

Comentários do capítulo

Escreva uma avaliação Status de leitura: C22
Falha ao postar. Tente novamente
  • Qualidade de Escrita
  • Estabilidade das atualizações
  • Desenvolvimento de Histórias
  • Design de Personagens
  • Antecedentes do mundo

O escore total 0.0

Resenha postada com sucesso! Leia mais resenhas
Vote com Power Stone
Rank NO.-- Ranking de Potência
Stone -- Pedra de Poder
Denunciar conteúdo impróprio
Dica de erro

Denunciar abuso

Comentários do parágrafo

Login