Baixar aplicativo
13.54% One Piece: Pemanggil Servant / Chapter 21: Bab 21

Capítulo 21: Bab 21

Di dalam Dojo, Kuina, Zoro dan Koushirou tak lagi setenang biasanya.

Apa yang mereka lihat hari ini benar-benar mematahkan pandangan mereka akan dunia yang selalu mereka kenal.

Mereka sangat terkejut dengan teknik Musashi yang mampu memunculkan raksasa serta teknik Vermillion yang mampu mengubah dunia menjadi ilusi yang nyata!

"Kuina, Zoro, kalian mengincar posisi pendekar pedang nomor satu di dunia, kan?" Koushirou menarik napas dalam-dalam sambil menatap ke arah Kuina dan Zoro.

"Ya, ayah." kuina mengangguk.

"Melihat pendekar pedang hebat seperti kakak musashi membuatku merasa sangat termotivasi. Aku ingin meraih posisi nomor satu di dunia!"

"Saya juga, Master!" Zoro membenamkan kepalanya dengan berat ke arah lantai.

"Master, tolong latih saya lebih keras, saya tidak ingin kalah dari Kuina!"

Setelah menyaksikan kehebatan Kendo Koushirou, Musashi dan Vermillion, Zoro sekarang tahu seberapa luasnya dunia berpedang!

Kali ini dia sangat ingin Koushirou mengajarinya lebih banyak!

"Jangan khawatir" Koushirou berdiri, "Mulai sekarang aku akan mengajari kalian berdua semua kendo yang aku ketahui. Persiapkan diri kalian."

"Ya!"

***

"Musashi, menurutmu seberapa hebat Koushirou?"

Di dalam kamar yang telah diatur oleh Koushirou untuk Musashi, Vermillion berada di dalam kamar berduaan dengan Musashi.

"Tunggu... Master... jangan terlalu dekat!" Musashi buru-buru ingin mendorong Vermillion menjauh, tapi dengan kekuatannya yang kecil, dia tidak mampu melakukannya.

"Mengapa?" Vermillion mendekatkan wajahnya lebih dekat ke Musashi sambil menunjukkan ekspresi polos. "Apakah kamu menolak?"

"Kontak fisik dilarang ketika kita berduaan, dilarang!" Musashi tersipu.

"Meskipun aku menyukai pria tampan, tapi, tapi..." Ketika Musashi berbicara, kepulan asap tiba-tiba meletus dari kepalanya.

"Woo... kepalaku terasa pusing, aku harus pergi mandi untuk menenangkan diriku."

Saat Musashi hendak bergerak pergi, tangan Vermillion meraih bahu Musashi dan menghentikan gerakannya.

"Sudah larut dan kamu masih ingin mandi air dingin? Hati-hati, nanti kamu akan masuk angin."

"Woo... Heroic Spirit tidak akan pernah masuk angin. Master, dasar pembully~" Musashi cemberut.

"Haha, siapa suruh kamu sangat imut." Vermillion menyentuh hidung Musashi dengan tangannya.

"Siapa yang menyangka bahwa pendekar pedang yang hebat sepertimu dapat bertingkah seperti ini." Vermillion tersenyum saat menggoda Musashi.

"Halo, maaf, bisakah saya mengganggu waktu anda sebentar, kakak Musashi?" Suara Kuina tiba-tiba terdengar dari arah luar kamar.

"Masuk!" Memanfaatkan kesempatan ini, musashi buru-buru keluar dari cengkraman Vermillion.

***

"Fuu~ Fuu~" Setelah buru-buru menyeret Kuina ke halaman Dojo, Musashi segera menarik napas dalam-dalam.

"Adik kecil, apa yang kamu inginkan dariku?"

"Kakak, apakah kamu baik-baik saja?" Kuina memandang Musashi dengan tatapan curiga.

"Mengapa kamu begitu terburu-buru?"

"Ah? Haha, hahaha. Bukan apa-apa, jangan terlalu dipikirkan."

"Kuina, katakan, apa yang kamu inginkan dariku?" Musashi segera menghindari pertanyaan Kuina sambil tersenyum malu-malu.

"Sebenarnya seperti ini. Dulu aku berpikir bahwa pendekar wanita jauh lebih lemah dari pendekar pria."

"Walaupun pendekar wanita dapat unggul, tapi seiring bertambahnya usia, jarak antara keduanya akan terus melebar, yang mana meninggalkan pendekar wanita jauh di belakang."

Kuina memandang Musashi dengan penuh kekagiman.

"Tapi hari ini kakak membuktikan bahwa apa yang aku percayai hanyalah kebohongan belaka. Sekarang saya merasa bahwa wanita dapat menjadi pendekar pedang nomor satu di dunia!"

"Jadi, untuk ini saya merasa sangat berterima kasih kepada anda." Kuina membungkuk dalam-dalam ke arah Musashi.

"Haha, jangan terlalu dibesar-besarkan. Di sini pendekar wanita tidak terlalu umum, jadi wajar jika kamu berpikir begitu."

"Tapi di tempatku berbeda. Ada banyak sekali pendekar wanita yang kuat!" Musashi mengusap rambut Kuina sambil tersenyum.

"Betulkah?"

"Tentu saja. Mungkin mereka akan datang ke sini di masa depan."

"Misalnya Artoria, dia adalah pendekar pedang wanita yang sangat kuat. Intuisinya sangat hebat sampai-samapi membuatnya mampu meramalkan masa depan."

"Meskipun saya yakin bahwa ilmu pedang saya lebih hebat darinya, tapi intuisinya mengalahkan intuisi saya. Selain itu dia memiliki pedang yang kuat juga." Musashi terlihat cukup iri.

"Ada juga pendekar bernama Genji, dia memiliki keberanian yang melampaui manusia serta ukuran... yang sangat besar..."

"Ukuran? Ukuran apa, kakak?" Kuina bertanya bingung.

"Batuk, bukan apa-apa, yang perlu kamu ketahui tak lain adalah, dia memang sangat kuat. Ya, sangat kuat!"

Musashi terbatuk dengan canggung.

"Oke... ada satu hal lagi yang ingin kutanyakan kepada kakak."

"Apa itu?"

"Ini merupakan kali pertama saya melihat pendekar pedang wanita sekuat anda. Aku ingin menjadi sekuat kakak!" kata Kuina dalam posisi duduk di atas kedua lututnya.

"Kakak, tolong ajari saya ilmu berpedang anda!"

"Eh?!"

-----

read chapter 50 on;

patréon.com/mizuki77


Load failed, please RETRY

Status de energia semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Pedra de Poder

Capítulos de desbloqueio em lote

Índice

Opções de exibição

Fundo

Fonte

Tamanho

Comentários do capítulo

Escreva uma avaliação Status de leitura: C21
Falha ao postar. Tente novamente
  • Qualidade de Escrita
  • Estabilidade das atualizações
  • Desenvolvimento de Histórias
  • Design de Personagens
  • Antecedentes do mundo

O escore total 0.0

Resenha postada com sucesso! Leia mais resenhas
Vote com Power Stone
Rank NO.-- Ranking de Potência
Stone -- Pedra de Poder
Denunciar conteúdo impróprio
Dica de erro

Denunciar abuso

Comentários do parágrafo

Login