Baixar aplicativo
70.87% sistem the gamer / Chapter 657: Bab 175 bertemu mertua

Capítulo 657: Bab 175 bertemu mertua

setelah sarapan pagi, aku meminjam motor skuter yg ada di garasi rumah keluarga sawamura untuk pergi ke rumah shoko bersama Megumi yg juga satu arah dengan ku. sedangkan utaha di antar ke pulang dengan menggunakan mobil keluarga sawamura.

"pelukanmu masih saja sangat erat sepeti dulu, apa kamu masih takut aku akan mengebut tiba tiba?" tanya ku pada Megumi yg berbonceng di belakang sambil memelukku dengan erat.

"kamu meninggal kan trauma mendalam pada ku, jantung ku hampir berhenti berdetak saat itu" jawab Megumi yg menjulurkan kepalnya di sebelah ku.

"dada mu juga semakin besar, tidak seperti dua tahun yg lalu."

"aku sengaja menekannya agar kamu merasakannya, apa kamu menyukainya." Megumi sedikit menggosok dadanya di punggung ku.

"dari belakang tidak menyenangkan"

"kalo begitu mari kita lakukan dari depan jika ada waktu."

"ha ha ha ha aku masih ingat saat kamu melempari ku dengan batu ketika aku bilang akan pergi dari Jepang." tangan Megumi langsung mencubit otot perut ku dengan sekuat tenaga nya.

"aku sangat kesal pada mu, kamu menggoda setiap hari, mencuri ciuman pertama ku, meremas pantat ku beberapa kali dan saat aku sudah terbiasa dengan itu, kamu tiba tiba berkata ingin pergi. apa menurutmu aku boneka berbi." Megumi masih berusaha mencubit otot perutku dengan segenap kekuatannya sambil mengeluh pada ku.

"aku terlalu gemas dengan muka datar mu, jika bukan karena umur mu aku pasti sudah memakan mu saat itu."

"ya aku hanya seorang anak SMP yg hanya bisa termenung di kamarnya memikirkan cara bertemu dengan pria yg memperlakukannya seperti boneka."

"aku pikir kamu akan segera melupakan ku seiring berjalannya waktu."

"terserah lah, aku hanya ingin segera menjadi mage dan mempelajari sihir teleportasi. jadi aku tidak perlu memikirkan cara mendapatkan uang untuk pergi menemui mu jika kamu pergi lagi dari ku." mendengar nada malas Megumi, aku hanya menggelengkan kepala ku.

"jangan bilang kamu bergabung dengan klub itu agar bisa mendapatkan uang."

"apa lagi, aku tidak punya kemampuan apa apa untuk mendapatkan uang. aku sudah mengumpulkan semua uang jajan ku selam 2 tahun ini, tapi itu masih belum cukup untuk membeli tiket pesawat ke Amerika."

"maaf Megumi" kataku yg sedikit menyesal sambil membelai tangannya yg ada di perut ku, tapi Megumi segera menepisnya. "fokuslah pada jalan, aku tidak ingin mati sebelum menikah dengan mu" aku sedikit melirik ke arah Megumi yg juga sedang menatap ku, lalu di mencium pipi ku dengan lembut. "aku tidak perlu maaf mu atau apapun itu, kamu hanya perlu tahu bahwa aku juga mencintai mu dan akan selalu seperti itu" walaupun kata itu di ucapkan dengan nada yg datar, tapi aku merasakan bobot dari kata kata itu sangat berat yg membuat hati ku sedikit bergetar.

"aku akan membalas cinta mu Megumi"

"tunggu sampai ibu ku tahu bahwa kamu menjadi kan ku Harem mu, aku yakin dia akan menarik telinga mu sampai putus."

"he he he aku akan berkunjung menemui bibi sebelum pergi dari Jepang. aku harap bibi tidak melupakan ku"

"kita lihat saja nanti."

setelah 10 menit perjalanan kami akhirnya tiba di depan rumah Megumi, lalu dia menatap ku dengan expresi polosnya sebelum masuk ke dalam rumah. "seharusnya saat ini kamu mencium ku dan mengucapkan sampai bertemu lagi atau kata kata cinta lainnya." tanpa pikir panjang aku segera menariknya untuk mendekat dan segera mencium bibirnya dengan lembut. "sampaikan salam ku pada bibi"

"hati hati" jawab Megumi sambil melambaikan tangannya, lalu aku memberinya anggukan ringan sebelum bergegas ke rumah shoko.

***

"apa kamu yg bernama Harry" aku mengangguk sopan pada ibu shoko yg baru saja membukakan pintunya untuk. "ya bibi, aku datang untuk berkunjung dan mengajak shoko untuk pergi ke perkemahan musim panas hari ini"

nyonya nishimiya memberikan anggukan ringan pada ku dengan sedikit senyum di wajahnya dan mengundangku untuk masuk ke rumah. "masuklah, shoko sudah menunggu mu dari tadi."

"terima kasih bibi, ini sekadar oleh oleh dari Amerika untuk bibi. tolong jangan menolak, aku hanya tidak bisa datang ke rumah calon istriku dengan tangan kosong." aku dengan sopan menyerahkan sebuah tas kertas indah yg berisi dua kalung Phoenix, dua botol nektar, sebotol anggur roh dan beberapa kosmetik.

dengan expresi terkejut nyonya nishimiya perlahan menerima bingkisan ku sambil. "ayo masuk dulu." nyonya nishimiya segera memimpin jalan ke ruang tamu dan aku mengikutinya dari belakang.

"kapten.." tapi saat itu suara shoko tiba tiba terdengar dan dia segera berlari ke arahku dengan expresi bahagia. tanpa memperdulikan reaksi ibu nya, shoko langsung memeluk ku dengan erat.

"lihat bibi sedang menatap kita" shoko segera melepaskan pelukannya pada ku sambil menatap ibu dengan dengan malu malu. "maaf Bu, aku hanya terlalu senang." nyonya nishimiya memberi shoko senyum lembut dan berjalan ke arah dapur sambil berkata.

"temani Harry di ruang tamu, ibu akan membuat minuman."

"baik Bu" shoko segera menarik ku untuk duduk dan dia juga ikut duduk di sebelahku sambil memeluk lengan ku.

setelah beberapa saat nyonya nishimiya segera datang membawa teh hangat dan beberapa cemilan untuk kami.

"Harry, terima kasih sudah menyembuhkan putri ku. melihat dia sangat bahagia dengan mu, aku sebagai ibu nya juga sangat senang. aku harap kamu tidak meninggalkannya."

"bibi dapat percaya bahwa aku tidak akan pernah meninggalkan shoko dan akan selalu membuatnya bahagia." nyonya nishimiya kembali tersenyum dan kembali bertanya pada ku. "jadi sudah sejauh mana hubungan kalian."

"bibi, aku tidak akan berbohong pada bibi. hubungan kami sudah mencapai tahap suami istri, karena itu aku segera ingin bertemu dengan bibi. aku ingin bibi tahu lebih cepat siapa yg akan menjadi suami shoko di kemudian hari." bagi ku lebih baik mengatakan yg sebenarnya, bahkan jika nyonya nishimiya tidak marah itu tidak akan berpengaruh banyak.

mendengat itu, nyonya nishimiya mengalihkan pandangannya pada shoko. "shoko, apa yg di katakan Harry benar. apa kalian sudah melakukan sejauh itu." wajah shoko kembali memerah dan mulai menjelaskan dengan malu malu. "jangan salahkan kapten Bu. aku sendiri yg memintanya, aku terlalu mencintai kapten dan tidak tahu harus melampiaskan cinta di hati shoko."

"ibu tidak menyalahkan siapa siapa, ibu hanya ingin tahu yg sebenarnya." lalu nyonya nishimiya kembali menatap ku. "kenapa kamu mencintai shoko, apa yg membuatmu tertarik pada nya."

"bibi, shoko memiliki hati yg tulus. mendapatkan cinta dari wanita seperti shoko adalah harta yg tak ternilai." lalu memegang tangan shoko dengan lembut sambil membelainya. "aku bisa mendapatkan banyak kekayaan dengan mudah. tapi aku tidak akan bisa mendapatkan cinta seperti cinta yg di miliki oleh shoko dengan mudah."

"kata kata mu sangat romantis, pantas saja putriku bisa begitu mencintai mu" tapi shoko segera membantah. "ibu, kapten tidak pernah mengeluarkan kata kata romantis pada ku dan dia hanya mengolok olok ku."

"aku mencintai kapten karena dia selalu bisa membuat ku bahagia, melihat senyum kapten membuat hati ku sangat damai, aku merasa aman jika berada di sisi kapten."

"semua kesedihan dan masa lalu ku perlahan di hapus oleh candaan kapten."

"ibu, aku ingin selalu bersama kapten, tolong setujui hubungan kami mu. kapten sudah seperti nyawa ku, tolong jangan pisahkan kami." shoko memeluk erat tanganku sambil menyandarkan kepalnya di bahu ku.

melihat ini, nyonya nishimiya menunjukan expresi melankolisnya. "ibu tidak akan melakukan itu, kebahagiaan mu adalah kebagian ibu juga." lalu dia menatap ku lagi. "Harry, aku tidak akan menghalangi hubungan kalian. aku hanya ingin kamu berjanji untuk bertanggung jawab atas apapun yg akan terjadi pada shoko."

"bibi dapat yakin, aku akan selalu bertanggung jawab apa pun yg terjadi pada shoko."

"baiklah, berhati hati lah dalam perjalanan ke kamp musim panas."

"terima kasih Bu" nyonya nishimiya langsung tersenyum saat mendengar ku memanggil nya ibu.

"terlalu cepat bagi mu memanggil ku ibu"

"tenang saja Bu, aku bisa mempercepatnya jika ibu mau. aku jamin dalam setahun ibu akan menggendong cucu yg imut."

"jangan dulu, shoko masih sekolah. ingat gunakan pengaman." kata nyonya nishimiya sambil melambaikan tangannya dengan santai.

"Bu... kapten.... jangan bicara mesum" seru shoko dengan malu malu yg membuat kami berdua tertawa.

"ha ha ha ha"


Load failed, please RETRY

Status de energia semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Pedra de Poder

Capítulos de desbloqueio em lote

Índice

Opções de exibição

Fundo

Fonte

Tamanho

Comentários do capítulo

Escreva uma avaliação Status de leitura: C657
Falha ao postar. Tente novamente
  • Qualidade de Escrita
  • Estabilidade das atualizações
  • Desenvolvimento de Histórias
  • Design de Personagens
  • Antecedentes do mundo

O escore total 0.0

Resenha postada com sucesso! Leia mais resenhas
Vote com Power Stone
Rank NO.-- Ranking de Potência
Stone -- Pedra de Poder
Denunciar conteúdo impróprio
Dica de erro

Denunciar abuso

Comentários do parágrafo

Login