Capítulo 443: Bab 443 memang wanita kejam
saat Tigre sampai di rumah nya, seorang pelayan wanita langsung keluar dengan cepat memeluk Tigre sambil memegang sebuah busur hitam. "tuan Tigre, terima kasih sudah menyelamatkan Titta. aku selalu percaya tuan pasti akan datang." Tigre dengan lembut membelai rambut Titta sambil menunjukan sedikit kebingungan. "tenanglah, jelaskan apa yg terjadi. kenapa kamu belum mengungsi." lalu Titta segera menjawab. "aku tidak bisa meninggalkan busur hitam ini, tapi tadi ada seorang prajurit yg masuk ke rumah dan untungnya panah tuan Tigre langsung membunuh nya." semua orang yg mendengar ini langsung menunjukan expresi penasaran, karena mereka tahu bahwa Tigre belum sempat menembak panahnya dan saat itu elen segera turun dari kudanya. "tunjukan pada ku mayatnya" Tigre menganggukkan kepalanya dan segera masuk ke dalam rumah. saat itu mereka di terkejut melihat seorang prajurit dengan armor merah berbaring di lantai dan sebuah anak panah menancap tepat di dahi nya hingga menembus ke lantai. elen segera mencabut anak panah tersebut dan melihat ke atas pada lubang yg di buat anak panah tersebut.
expresi sedih tiba tiba muncul dari wajah elen dan dia menatap Lim dan tigre sambil berkata dengan nada lemah. "ini anak panah kita, lebih tepatnya anak panah yg di tembakan oleh Alex." tapi Lim tiba tiba berkata. "apa mungkin itu sebuah kebetulan saja." lalu Tigre berkata. "panah yg di tembak sembarangan tidak mungkin dapat menembus atap rumah hingga membunuh seseorang dari jarak yg begitu jauh. panah ini bahkan menancap dalam di lantai, kekuatan anak panah ini benar benar sangat kuat." Lim segera menyela. "tapi mungkin itu karena angin" lalu elen berkata. "cukup Lim, sejak aku bertemu dengannya aku sudah tahu ada yg dia sembunyikan dari ku. apa kamu pikir ada orang biasa yg bisa selamat di tengah medan perang tanpa terluka sedikit pun." Lim segera menundukkan kepalanya dan tidak berani menjawab. "yg membuatku bingung, kenapa aku merasa dia sangat tidak senang tinggal bersama kita. apa aku benar benar kejam memperlakukannya."
setelah diam sejenak, Lim dengan ragu ragu menceritakan pembullyan yg di lakukan oleh para prajurit terhadap Chang di. mendengar itu elen menatap Lim dengan tidak percaya dan tanpa pikir panjang elen segera menampar Lim sambil berkata. "bukankah aku memberimu perintah untuk menjaganya, apa ada yg salah dengan perintah ku. lalu kenapa kamu tidak melaporkannya pada ku" Lim tertunduk lesu sambil mengepal erat kedua tangannya. "maaf nona eleonora, aku pikir kamu hanya menyuruhku untuk menjaganya agar tidak kabur dan dia juga sudah bersikap kasar pada mu. jadi aku hanya ingin memberinya sedikit pelajaran." elen langsung menatap panah yg ada di tangannya sambil berkata dengan sedih. "saat di lapangan tembak, panah pembunuh itu berhasil menembus perisai yg aku buat. saat itu aku pikir aku akan mati, tapi Alex menarik ku dan menyelamatkan ku dari panah tersebut. aku bahkan belum mengucapkan terima kasih padanya dan malah menyuruhnya membersihkan kandang kuda." saat itu air mata menetes dan jatuh ke anak panah yg ada di tangannya. "aku pikir apa yg dia katakan benar, aku memang wanita kejam." saat itu Tigre langsung berkata. "kita bisa mencarinya setelah ini, dari arah yg dia tuju sepertinya dia akan pergi ke ibu kota. dan orang yg di bunuh oleh Alex adalah pemimpin pasukan musuh. jadi kita bisa menyergap mereka saat pasukan mereka sedang panik dan menyelesaikan pertarungan ini dengan cepat" elen menganggukkan kepalanya, lalu menyimpan panah yg ada ditangannya.
Status de energia semanal
-- Ranking de
Poder 
-- Pedra de
Poder