Anita merasa seperti terlahir kembali. ia terbangun dipagi hari dengan perasaan bahagia dan lepas. ia yakin bahwa segala sesuatu akan berjalan mulus dan indah, meski kelak mereka mungkin akan menghadapi beberapa rintangan masalah kedepan, namun mereka telah berjanji akan saling percaya dan memahami. Pada akhirnya anita menyadari bahwa cinta memang kadang butuh toleransi. memaafkan dan memahami kekurangan pasangan adalah bentuk nyata rasa toleransinya pada Hans, ia telah paham sepenuhnya tidak ada satu manusiapun yang sempurna.
Tidak dapat dipungkiri, Hans sekali lagi berhasil menaklukan hatinya, membuatnya bertekuk lutut lagi padanya. Hans seolah tau betul bagaimana menguasai hati dan jiwanya untuk tunduk padanya seorang.
Setelah berpakaian dan siap, dengan make up tipis, dan rambut tergerai indah, Anita keluar menuju ruang duduk.
Mata hitam Hans menyapu menatap kearah Anita terpesona. "Kau benar-benar bercahaya. seperti wanita yang baru saja diajak bercinta",