Aku hampir melepaskan genggaman tanganku saat pria itu memperkenalkan dirinya sebagai seorang raja. Namun pria itu meriah kembali tanganku. Pria di depanku ini ternyata tidak lain dan tidak bukan adalah adalah Raja Theodore D Blackthorn sendiri. Pria yang sulit ditemui oleh ayahnya.
Jantungku berdebar. Bukan berdebar yang menyenangkan melainkan diliputi rasa gugup dan takut. Aku emegangi dadaku yang terasa sakit. Mengapa pria itu harus berpura-pura menjadi seorang perwakilan kerajaan dan menutupi identitasnya? Dan mengapa juga ia menggunakan topeng?
Aku kembali mendongak dan pria itu menoleh ke arahku. Aku bisa melihat sudut matanya yang menyipit di antara kedua lubang topeng. Pria itu seperti sedang tersenyum tetapi aku sama sekali tidak terkesan.
Pria itu mengajakku untuk masuk ke istananya dan di depan pintu istana berdiri seorang wanita muda yang tengah tersenyum lembut ke arahku.