[Dengan begitu, kedua kakak beradik itu bersama tuan Xin Qian dengan sangat sakralnya terus bersujud di depan patung Dewa-Dewi tuan dan nona tanpa istirahat hingga sampai saat ini.]
Ucap menara ujian kepada Xin Sheng dan Qi Yun yang sedang duduk di kursi dewa mereka untuk mengakhiri ceritanya.
Mendengar semua cerita menara ujian ini, Chindy sebagai Seorang wanita dapat merasakan dengan sangat jelas kesedihan serta penghinaan yang telah dialami oleh kedua kakak beradik itu.
Belum lagi sebagai ibu dari sang pelaku yaitu Xin Qian, ia saat ini hanya bisa merasa rasa bersalah yang sangat besar di dalam hatinya karena telah membuat kedua wanita tak berdosa ini kehilangan masa depannya yang indah karena dirinya sebagai orang tua kurang mendidik Xin Qian.
Tentu Xin Sheng yang mendengar semua cerita ini juga merasa bersalah yang sangat dalam di dalam hatinya karena telah gagal mendidik Xin Qian.