"Ya, Bu. Freislor tahu akan hal itu. Tapi, Freislor sendiri tidak bisa menyimpulkannya sekarang. Ini semua terlalu rumit untuk Freislor." Gadis itu sesekali menunjukkan wajah kesalnya. Tak lupa, kedua tangannya menggenggam erat dan memukul kasur. Sang ibu langsung meraihnya dan memeluknya. Berharap agar putrinya mampu merasakan ketenangan. Kreysa yang ada di sana seketika melirik ke arah sang kakak. Ia menepuk punggung sang kakak agar gadis itu merasakan ketenangan.
"Kak, tenanglah. Kakak bisa melakukannya, aku yakin dengan itu. Kita akan memikirkannya bersama," ucapnya pelan. Ia ikut memeluk sang kakak dan juga ibunya. Suasana di kala itu mengharukan. Tanpa ada yang tahu, bahwa Poresa selama ini berdiri di depan ruangan mereka sembari mendengar percakapannya.