Tangan itu memegang kaca jendela yang terbuka sebagian, angin masuk melalui jendela itu membuat rambut pendek gadis tersebut menari nari mengikuti irama angin sepoi-sepoi pagi ini.
Matanya melihat gedung gedung yang berdiri tinggi dan gagah di luaran sana, pagi ini matahari begitu bersinar membuat cerah bumi ini dan menampakkan keindahan pagi itu.
Gadis itu belum pernah pulang dari rumah sakit setelah mengetahui kekasih hatinya siuman, pagi itu baru menunjukkan jam 7 pagi dan Aarun belum bangun.
Kini matanya melirik tas yang semalam di bawahkan oleh adiknya, hari ini ia akan mandi di rumah sakit, setelah bersantai sebentar gadis tersebut mengambil pakaiannya yang ada di tas lalu berjalan ke kamar mandi.
Mata Aarun mengintip sebentar gadis yang baru sana masuk ke dalam kamar mandi, kepalanya agak pusing jika baru bangun seperti ini. Apalagi jika ia berpikir, memikirkan tentang bagaimana hidupnya dulu, ia melirik TV di depannya.