"Tidurlah di sini untuk sementara karena masih banyak pemeriksaan yang akan kau jalani besok – besok."
Aarun di dorong agar masuk ke kamar tersebut dengan kasar oleh petugas kepolisian tersebut.
Ia tidak habis pikir bukankah ia adalah pelajar bagaimana bisa dia di perlakukan seperti itu, mengapa harus dengan seperti itu, padahal Aarun merasa tidak perlu di perlakukan kasar.
Pintu akan tertutup dengan keras dari luar dan di kunci dari luar jika, setelah keheningan itu akhirnya ia bisa istirahat juga meski ia masih ketakutan.
Aarun berjalan dengan pelan dan duduk di tepian kasur yang agak keras, di kamar itu hanya ada nakas dan kasur yang tidak berarti.
Untunglah kamar itu ada kamar mandinya makanya Aarun masih legah meski sekarang perutnya menglilit karena ia sangat lapar, dari pagi ia tidak makan sedikit pun rasanya ia agak menyesal karena keras kepala dan tidak mau makan di kantor polisi namun tadi ia sungguh tidak ingin makan.