"Aku duluan ya. Bye!" Ardo melambaikan tangannya setelah masuk ke dalam mobil ibunya hari ini seperti biasa ia harus pergi les.
Aarun hanya tersenyum pada sahabatnya itu lalu kembali berjalan setelah mobil Ardo melaju perlahan meninggalkan sekolah. Tidak jauh dari sana tiba-tiba saja seseorang merangkulnya dengan sembarangan, Aarun yang penasaran segera melihat siapa orang gila itu.
'Sudah ku duga,' batinnya setelah melihat Edgard merangkulnya seraya memperlihatkan senyuman paling bodoh yang pernah Aarun lihat.
"Apa yang kau lakukan?" ujar Aarun mencoba melepaskan rangkulan Edgard. Namun, tetap saja Edgard kembali merangkulnya.
"Kitakan teman ya kan?" pria itu sampai menaik turunkan alisnya.
"Terserah!" ketus Aarun.
"Tapi aku serius soal tadi di kelasmu, Hannah bilang begitu," ujar Edgard santai.
Aarun mencoba cuek jika Edgard mulai membicarakan gadis itu lagi "Ya, terserah," katanya lagi mengulangi perkataan sebelumnya.