"Aku tidak pulang, Dew. Aku benci pada suamiku sendiri. Dia telah membunuh mamahku!" lirih Jeni.
"Lalu kamu mau kemana?" Dewi bertanya. Ia turut sendu melihat keadaan Jeni saat ini. Terlihat hancur dan tak memiliki kekuatan.
"Aku lebih baik mati sekarang!" pekik Jeni.
Dewi segera memperat pelukannya. Ia paham kondisi Jeni saat ini. Hancur dan kembali merasakan frustasi yang pernah dilaluinya dulu.
"Sutt! Kamu jangan bicara seperti itu, Jeni. Mamahmu tak akan suka melihat kamu seperti ini. Tenangkan hati kamu. Tenang, Jen. Kita akan bicara dengan Wili. Dia pasti punya alasannya," kata Dewi terus berusaha menenangkan Jeni yang tengah menangis.
"Mamahku tak akan suka melihat aku menikah dengan pembunuhnya, Dewi," lirih Jeni.
"Mamah pasti sedih melihatku bersama, Wili."