"Bagaimana, Mas?" Jeni segera bertanya saat Wili masuk dengan Jeremi.
"Papah langsung pergi begitu saja. Aku sampai kesulitan menahannya," jawab Wili lesu. Ia segera duduk di sofa ruang tengah. Memandang wajah Jefri yang memang terlihat gagah dalam poto keluarga yang berukuran besar itu.
Jeni yang sedari berdiri bersama Sindi, ia mendekat ke arah Wili kemudian duduk di sampingnya.
"Papah selalu saja bersikap seperti itu. Dari dulu selalu begitu. Tak pernah menghargai perasaanku," kata Jeni tampak sendu. Perasaannya tidak enak pada Sindi. Padahal ini adalah dinner pertama kalinya untuk keluarganya setelah Sindi merestui pernikahan Jeni dan Wili.
Tak ada kata lagi yang keluar di ruang tengah. Semuanya duduk bersama di sana. Sisanya hanya tinggal empat orang lagi di sana. Hanya ada Sindi, Jeremi, Wili dan Jeni. Mereka malah duduk bersama di sofa ruang tengah padahal makanan sudah tersaji dengan indah di meja makan.