Setelah paper bag yang berisi makanan sudah berpindah ke tangannya, Wili segera meraih tangan Jeni dan mereka berdua saling berpegangan tangan.
"Mamah, Carol. Kami berdua permisi sebentar ya," pamit Wili yang segera menarik dengan lembut tangan Jeni ke luar ruangannya.
"Oke!" Balas Carol dengan ramah. Sementara Sindi masih saja ketus dengan bibir merapat tak mau menanggapi ucapan Wili.
Wili dan Jeni segera melangkah keluar dari ruangan Sindi. Walau dalam hati merasa pedih dengan penolakan yang diterima Jeni, namun dia harus berusaha kuat. Jeni tidak mau menampilkan wajah pesimis lagi di hadapan Wili. Jeni harus terlihat kuat di depan suaminya agar suaminya lebih kuat lagi.
Pasangan muda itu kini telah duduk di luar rumah sakit di taman yang ada di sana. Jeni tampak melebarkan senyuman di hadapan suaminya.
"Makan dulu yuk," ajak Wili berusaha tenang.