Aku kembali ke apartemen dengan Zidane bersama aku. Sebelumnya aku sudah menelepon Felix untuk mengatakan ya jika Bagus dan Sofia bertanya.
Zidan terkesima saat kami memasuki area apartemen. "Kak, ini benar rumah kakakmu? Wah... rumahmu seperti rumah yang indah di televisi," katanya dengan takjub.
"kau suka? Kalau kau tidak suka, kita bisa tinggal di rumah seperti biasa!"
"Zidan suka, Bang," jawabnya antusias.
Aku meraih tangan Zidan dan memasuki lift yang akan membawaku ke atas, di mana kamarku berada. aku menekan tombol 5 karena kamar aku berada di lantai 5. Zidan masih melihat sekeliling, terkadang dia juga bertanya padaku.
Aku sampai di depan pintu apartemen. "Sekarang kita di sini," kataku pada Zidane.