Cynthia telah merapikan pakaian dan rambutnya, lalu ia bangkit berdiri sambil menenteng tasnya.
"Cynthia! Tunggu dulu!"
Justin buru-buru melepas pengaman dari senjatanya dan mengenakan celananya. Sayangnya, Cynthia sudah membuka kunci pintu dan membukanya lebar-lebar.
"Aduh, Tia! Jangan dibuka dulu pintunya!" seru Justin.
Cynthia tidak peduli. Ia terus saja berjalan keluar dan sengaja tidak menutup pintu ruangan itu lagi supaya orang lain bisa melihat Justin yang sedang kelabakan mengenakan pakaiannya.
Langkah kakinya tidak terlalu cepat, tapi tidak juga terlalu lambat. Ia berjalan dengan mantap menuju ke parkiran.
Sepertinya gerakan Justin sangat kilat. Pria itu sudah berlari, melesat untuk mengejarnya.
"Cynthia!" seru Justin sambil menarik tangan Cynthia hingga ia berbalik dengan mata membelalak.
"Apa?!"