Ello menoleh pada Cielo yang ternyata sedang menoleh padanya juga. Suasana berubah canggung. Entah apa yang ada di pikiran Cielo. Untuk apa wanita itu meminta Ello menemaninya? Justru mereka jadi tidak bisa tidur dengan tenang.
"Ello, apa kamu terpaksa melakukan pernikahan ini?" tanya Cielo tiba-tiba. Nada bicara pelan.
"Ya, kalau boleh jujur, aku memang terpaksa menjalani ini. Hanya saja, aku juga butuh uang yang kamu tawarkan itu. Aku bisa mewujudkan cita-citaku. Lagi pula, pernikahan ini kan hanya sementara. Aku akan mendukungmu untuk melakukan sandiwara kehamilanmu itu."
Cielo mengangguk perlahan. "Oke."
Setelah mengatakan itu, Cielo membalikkan tubuhnya ke kanan. Ia mengenakan kembali daster stroberi itu, padahal Ello tahu jika ia tidak menyukai daster itu. Seharusnya, Cielo membeli piyama baru saat di mall tadi.
Melihat Cielo mengenakan daster stroberi itu, membuatnya terlihat manis dan lucu.
"Good night, Beb," ujar Ello.
"Good night," jawab Cielo dengan suara pelan.