Debaran jantung di dada Cielo tidak kunjung reda. Tadi itu adalah pertama kalinya ia naik motor dan ternyata rasanya sangat luar biasa.
Ia berjalan perlahan sambil masuk ke dalam rumahnya. Ia merapatkan jas di dadanya dan baru menyadari jika ia masih mengenakan jas milik Ello.
Dihirupnya lagi jas itu dan seketika senyumnya mengembang. "Wangi sekali."
Ini memang aneh, tapi Cielo suka parfum laki-laki. Kerap kali ia menghirup parfum ayahnya dan sangat menyukainya. Hanya saja, ibunya tidak suka jika Cielo sampai mengenakan parfum lelaki. Kata ibunya, itulah daya tarik seorang pria bagi wanita. Mungkin itu juga salah satu daya tarik ayahnya ke ibunya selagi dulu masih muda.
Lalu Cielo menghentikan langkahnya. Apakah jangan-jangan ia juga tertarik pada Ello? Gawat. Jika sampai hal itu terjadi itu artinya ia bodohnya luar biasa. Ia tidak akan mungkin menyukai si kopi pahit.