Para khodam milik Mpu Semadya yang telah menjadi milik Ren semakin membakar aura mereka demi mengeluarkan kekuatan terbesar mereka untuk melawan Resi Salakajayadipa.
Ini membuat Ren sangat bersedih hati karena melihat pengorbanan mereka. Dia bersujud dan menangis sambil menutupi wajah menggunakan kedua telapak tangannya.
Dia tidak mengharapkan adanya adegan semacam itu terjadi pada para khodamnya. Dia hanya ingin waktu berulang agar dia tidak lagi mengambil pilihan sesat semacam yang ditawarkan si resi jahat.
Kini, Ren harus menghadapi ancaman kehilangan semua khodamnya dan dirinya akan dimusnahkan juga oleh si resi.
Fei. Mendadak saja Ren teringat akan Fei. Dia menyesal bukan main saat teringat akan sang istri. Andai dan andai saja kata yang berjubel memenuhi kepala Ren.
Melihat junjungannya meratap sedih dan menyesal, Mpu Semadya tak mungkin tinggal diam lagi. Beliau melesat ke depan dan mengeluarkan semua kekuatan supernatural Beliau yang ada.
Dharr!