"Leah? Mengapa kau ada di sini? Mana Will?" tanya Marion saat telah tersadar dari mimpi yang rasanya seolah menjebak sukmanya selama bertahun-tahun lamanya. Padahal mungkin tak sampai semalam, ia sudah terbangun dan berada di kamarnya lagi.
Leah membenarkan rambutnya, kemudian menoleh ke arah pintu.
"Ada yang harus ia selesaikan di ruangannya, Marion. Jadi ia memintaku untuk menjagamu. Kau bermimpi buruk? Maaf aku jadi tertidur di sini. Entah mengapa rasanya mengantuk sekali dan tubuhku rasanya sakit semua, sekarang. Aku tidak menyangka, bermimpi menghancurkan monster kelelawar ternyata sangat keren."
Marion mengerutkan kening kala mendengar penuturan Leah.
"K-kau bilang apa? Monster kelelawar?" tanya Marion.
Leah mengangguk cepat. "Ya, monster itu sangat menyeramkan. Dan aku tak pernah bermimpi seperti itu sebelumnya, kali ini baru tahu bagaimana rasanya."