Capítulo 164: Kebenaran mencengangkan, Vin menyesal.

Vin dan Arjuna berbicara cukup serius di sebuah ruangan luas dan mewah, sepertinya itu merupakan kamar Arjuna sang tuan pemilik tahta.

Dengan dahi yang berkerut Vin tampak saksama memerhatikan sebuah video di layar laptop dengan duduk di kursi yang mana laptop berada di atas meja di hadapan nya.

Sementara Arjuna duduk di tepian ranjang, sembari mengotak atik sebuah kamera photography miliknya.

Hobi seorang Altan Asil bukan saja tentang sastra maupun dunia fantasi semata, melainkan dia juga memiliki hobi dalam merekam maupun menangkap suatu objek berbekal kamera mahal yang selalu bergelantungan di leher maupun tangannya.

Selain objek yang di tujunya sebuah pemandangan, atau view yang mengesankan dia juga kerap secara diam diam menangkap potret seseorang dari arah belakang tanpa di ketahui oleh orang tersebut atau istilahnya candid picture.