Fajar telah terbit malam dingin dan hujan baru saja reda. Rumah besar itu terlihat sepi saat sholat subuh berjamaah. Hanya ada Oma, Arga, Hanan dan Gifa.
Setelah sholat Oma menoleh. "Arga ... coba tangok keadaan Rafka kenapa dia kau tidak ikut sholat bersama."
"Males ah, Oma aku," jawab Arga malah berbaring di tempat sholat. Sementara Hanan dan Gifa pergi ke dapur untuk membantu masak.
Tangan Gifa mulai lincah mencacah daging ayam.
"Kamu hendak masak apa?" tanya Hanan yang membantu mengupas kulit bawang.
Hanan mencari kesempatan untuk bisa dekat-dekat dengan Gifa. Tanganya mulai bergerak lagi menggoda sang istri.
Gifa menatapnya tajam Hanan pun merasa malu. Dia memggaruk kepala belakang.
"Baiklah ... aku menyerah, oke deh aku akan melihat keadaan Rafka dulu," ujar Hanan kemudian pergi dari dapur.
Pria ini berjalan cepat menuju kamar adik. Di sana Hanan melihat hal yang mengejutkan.